regional
Langganan

Kembalikan 4.000 ATS ke Sekolah, Disdik Blora Gencarkan Ayo Kembali ke Sekolah - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Brand Content  - Espos.id Jateng  -  Jumat, 13 September 2024 - 14:37 WIB

ESPOS.ID - Berbagai upaya dilakukan Disdik Blora untuk mengembalikan Anak Tidak Sekolah (ATS) kembali ke sekolah.Disdik Blora telah berhasil kembalikan 4.000 Anak Tidak Sekolah (ATS) ke sekolah formal. (Istimewa/Pemkab Blora)

Esposin, BLORA - Dengan berbagai upaya, Pemkab Blora melalui Disdik setempat telah berhasil kembalikan 4.000 Anak Tidak Sekolah (ATS) ke sekolah formal.

Sementara itu, sekitar 1.000 ATS lainnya juga telah berhasil dikembalikan ke sekolah nonformal, yakni melalui program kesetaraan paket B dan paket C.

Advertisement

Sekretaris Disdik Blora, Nuril Huda, menjelaskan jumlah ATS di Blora sempat di angka 6.480. Dari angka itu, dengan berbagai upaya yang dilakukan Disdik, ATS berhasil dikembalikan ke jalur pendidikan formal jumlahnya sekitar 4.000, dan 1.000 lagi dikembalikan ke jalur pendidikan nonformal, seperti kejar paket B dan paket C.

"Sisanya sekitar 1.400 lebih ATS yang rata-rata berdomisili di luar kota masih terus kita upayakan untuk kembali bersekolah baik formal maupun non formal/kesetaraan. Atau mungkin bisa dengan alternatif sekolah jarak jauh," paparnya dalam keterangan tertulis.

Advertisement

"Sisanya sekitar 1.400 lebih ATS yang rata-rata berdomisili di luar kota masih terus kita upayakan untuk kembali bersekolah baik formal maupun non formal/kesetaraan. Atau mungkin bisa dengan alternatif sekolah jarak jauh," paparnya dalam keterangan tertulis.

Menurut Nuril, berdasarkan survei yang dilakukan, ada beberapa penyebab ATS di Blora, di antaranya alasan ekonomi, akses mereka dengan sekolah cukup jauh, dan ini ditemui bagi warga yang tinggal di pinggir hutan.

Selain itu, lanjutnya, sebagian dari mereka bekerja untuk membantu orang tuanya. Termasuk ada juga yang malas berpikir, dan disebabkan pengaruh lingkungan.

Advertisement

Sementara itu Kepala Bappeda Blora, A. Mahbub Djunaidi menyatakan, baru-baru ini Unicef datang ke Blora untuk melakukan pendampingan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) di Bappeda Blora.

Dikemukakan, saat melakukan pendampingan itu, menurut Unicef, Blora termasuk percepatan penurunannya ATS-nya bagus. Sehingga Blora diminta memaparkan program ATS yang menggunakan inovasi SILAT (Sistem Informasi Layanan Anak Tidak Sekolah) di Bappeda Provinsi Jawa Tengah.

"Hal itu sudah kami lakukan pada 29 Agustus 2024 lalu," jelas Mahbub.

Advertisement

Terpisah, Kepala Disdik Blora, Sunaryo menandaskan, selama ini penanganan ATS di Blora sudah cukup baik, dibandingkan kabupaten tetangga. Untuk itu tidak mengherankan jika sekitar Mei tahun ini, ada beberapa kabupaten belajar penanganan ATS ke Blora, di antaranya Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati dan Magelang.

Menurut Sunaryo, dari data yang disampaikan, ternyata angka ATS di Kabupaten Grobogan mencapai 7.500, sementara itu Pati jumlahnya ada sekitar 22.000 ATS.

Disebutkan, saat ini hingga ke depan, Disdik akan terus mengambil langkah untuk meminimalisasi jumlah ATS, dan Blora memang mencanangkan zero ATS.

Advertisement

Dijelaskan Sunaryo, saat ini Blora sudah mempunya aplikasi Sistem Informasi Layanan Anak Tidak Sekolah (SILAT). Dengan cara itu akan memudahkan untuk mencari data, by name by address, sehingga akan memudahkan pemerintah hingga mengintervensi.

Selain itu, lanjutnya, ke depan pihaknya akan melibatkan stakeholder terkait, utamanya Dinas PMD dengan memberdayakan desa karena merekalah pihak yang paling tahu kondisi warganya.

''Kondisi yang sulit juga adalah penduduk dan warga Blora yang sudah menikah sehingga mereka tidak mudah diajak kembali ke sekolah. Namun demikian, program yang akan terus kita lakukan adalah gerakan Ayo Kembali ke Sekolah," ujar Sunaryo.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif