regional
Langganan

KEKERASAN KULONPROGO : Baru Agustus Lalu Pelaku Pulang Dari RS Grhasia - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rima Sekarani I.n. Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Sabtu, 9 September 2017 - 09:22 WIB

ESPOS.ID - Kasus pembunuhan terjadi di wilayah Dusun Lengkong, Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo, Jumat (8/9/2017) sore. Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.Sardjito untuk dilakukan autopsi. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Kekerasan Kulonprogo, dua kakek terlibat baku hantam

Harianregional.com, KULONPROGO -- Kasus pembunuhan terjadi di wilayah Dusun Lengkong, Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo, Jumat (8/9/2017) sore. Korban meninggal dunia setelah terlibat perkelahian dengan pelaku yang merasa kesal karena merasa kehilangan alat pertanian.

Advertisement

Baca Juga : KEKERASAN KULONPROGO : Perkelahian Dua Kakek Berujung Maut Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus itu bermula saat pelaku bernama Warso Wiyono merasa ada salah satu alat pertanian miliknya yang dipinjam korban, Ngatiman alias Setronadi. Pelaku kesal barang itu tidak dikembalikan tepat waktu. Dia lalu mencari pelaku dan memulai percekcokan di jalan lingkungan dusun setempat.

Pelaku diamankan di Polsek Nanggulan untuk menjalani pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut. Petugas juga mengumpulkan keterangan dari setidaknya tiga orang saksi. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku berusia 87 tahun itu diketahui punya riwayat gangguan jiwa. Dia masih menjalani rawat jalan setelah pulang dari Rumah Sakit Grhasia pada 14 Agustus 2017.

"Jadi barang yang dipinjam itu sebenarnya tidak ada tapi pelaku berpikir kalau barangnya dipinjam dan cara mintanya harus dengan kekerasan," ujar Hadi menerangkan.

Advertisement

Menurut Hadi, pelaku dapat dijerat dengan Pasal 351 KUHP Ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian orang. Proses penyelidikan akan tetap dilanjutkan sesuai prosedur meski pelaku mempunyai riwayat gangguan jiwa.

"Tetap lanjut. Nanti hakim yang memutuskan yang bersangkutan gila atau tidak," ucap Hadi.

Sementara itu, Tukijo selaku kerabat korban membenarkan jika pelaku memiliki gangguan jiwa dan sudah dua kali dirawat di rumah sakit. Pelaku juga dikenal suka membuat masalah di lingkungannya karena kondisi kejiwaan yang labil. "Pelaku stres dan suka bikin masalah. Sebelum ini juga pernah ngamuk dan melukai warga juga," kata Tukijo.

Advertisement
Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif