by Chelin Indra Sushmita - Espos.id Jateng - Kamis, 20 Januari 2022 - 12:00 WIB
Esposin, SEMARANG — Ramalan Sabdo Palon Nagih Janji berkembang menjadi mitos di kalangan masyarakat Jawa. Dia adalah tokoh misterius yang dipercaya sebagai peramal ulung sekaligus penguasa Tanah Jawa. Ada banyak versi tentang sosok tersebut yang berkembang menjadi mitos bagi masyarakat Jawa.
Dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (20/1/2022), Sabdo Palon adalah tokoh yang sangat dihormati kalangan umat Hindu-Buddha dan penganut aliran Kejawen di Tanah Jawa. Konon dia mengembang tugas berat sebagai Panakawan abdi kinasih Prabu Brawijaya V.
Dalam suatu kisah disebutkan bahwa dia hidup pada masa Prabu Brawijaya V, raja terakhir dari Kerajaan Majapahit. Namanya dikisahkan dalam Serat Jangka Jayabaya Sabdo Palon oleh pujangga Keraton Solo, Ronggowarsito.
Baca juga: Inilah Sosok Sabdo Palon, Peramal Ulung & Penguasa Tanah Jawa
Salah satu syair dalam serat tersebut memuat ramalan kehancuran Islam di Tanah Jawa, terhitung setelah 500 tahun keruntuhan Majapahit. Bait ramalan itu dikenal dengan istilah Sabdo Palon Nagih Janji.
Dia menganut kepercayaan Budi, yaitu agama Jawa yang berlaku secara turun-temurun. Dia meramalkan kehancuran Islam di Tanah Jawa, dalam ramalannya yang berbunyi
"Pepesthene nusa tekan janji, yen wus jangkep limang atus warsa, kepetung jaman Islame, musna bali marang ingsun, gami Budi madeg sawiji."
Artinya: “Takdir nusa sampai kepada janji, jka sudah genap lima ratus tahun, terhitung zaman Islam, musnah kembali kepadaku, Agama Budi berdiri menjadi satu."
Baca juga: Apakah Semar dan Sabdo Palon Orang yang Sama?
Peri Mardiyono dalam buku Sejarah Kelam Majapahit menjelaskan Sabdo Palon memberitahukan tanda-tanda dia akan kembali. Dia bersumpah kembali ke Tanah Jawa pada 500 tahun lagi tepat setelah Majapahit runtuh.
Pada masa itu, agama Islam tidak dijalankan paripurna oleh pemeluknya. Oleh sebab itu dia meramalkan agama Islam akan hancur dan digantikan agama Budi.
Jika dihitung sejak keruntuhan Kerajaan Majapahit runtuh paada 1478, maka Sabdo Palon diperkirakan kembali pada abad ke-20. Dia bersama anak buahnya akan menguasai Tanah Jawa dan mengembangkan agama Budi di Nusantara.