by Holy Kartika N.s Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Selasa, 21 Maret 2017 - 09:20 WIB
Inflasi DIY dikendalikan dengan berbagai cara, salah satunya membuka kios segoro amarto
Harianregional.com, JOGJA-Rantai distribusi komoditas yang masih sangat panjang dinilai menjadi pemicu mahalnya harga sejumlah bahan pokok di pasaran. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) DIY berencana mempercepat replikasi dua Kios Segoro Amarto di dua pasar utama di Jogja.
Kepala KPwBI DIY Budi Hanoto mengatakan percepatan kios tersebut merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk mempertahankan nilai inflasi ke arah yang rendah dan stabil di tahun 2017 ini.
"Kios Segoro Amarto yang pertama sudah ada di Pasar Beringharjo. Kami akan mempercepat replikasi lanjutan dari kios ini di Pasar Demangan dan Pasar Kranggan," ujar Budi belum lama ini.
Penelitian tentang tata niaga yang selama ini dilakukan Bank Indonesia menunjukkan adanya rantai distribusi yang panjang dari petani hingga ke pedagang pasar. Hal itu menyebabkan harga komoditas pokok seperti bawang merah, cabai rawit hingga sembako menjadi mahal di pasaran.
Budi menjelaskan dengan adanya kios Segoro Amarto ini rantai distribusi komoditas pokok yang banyak ini dapat dipangkas, sehingga harga bahan pokok menjadi lebih murah. Bulog dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) membuka kios tersebut diharapkan dapat menjadi referensi harga komoditas yang dijual, seperti beras, minyak goreng dan lain sebagainya.
"Nanti dengan keberadaan kios tersebut, dapat dilihat sejauh mana harga di tingkat pedagang dapat mengikuti harga di kios itu atau tidak. Kami bekerjasama dengan pemerintah ingin menciptakan struktur pasar yang lebih baik," jelas Budi.