by Abdul Jalil - Espos.id Regional - Senin, 3 Februari 2020 - 16:45 WIB
Esposin, MADIUN - Puluhan rumah di tujuh kecamatan di Kabupaten Madiun kebanjiran, Minggu (2/2/2020) malam WIB. Namun, air sudah mulai surut pada Senin (3/2/2020) pagi WIB.
Puluhan rumah yang terdampak banjir ini tersebar di berbagai desa, yaitu Desa Buduran Kecamatan Wonoasri, Desa Tambakmas dan Desa Bacem Kecamatan Kebonsari, Desa Purwojo, Desa Wonoayu, Desa Sumbergandu, Desa Pilangkenceng, Desa Pulerejo di Kecamatan Pilangkenceng, Desa Sugihwaras Kecamatan Saradan, Desa Purworejo dan Desa Pagotan Kecamatan Geger, Desa Kuwu Kecamatan Balerejo, dan Desa Mojorayung Kecamatan Wungu.
Biar Hemat Bensin, Ini Tips Ngegas Motor Ala Honda
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, mengatakan hujan deras mengguyur wilayah Madiun sejak Minggu sore hingga malam. Akibatnya, air sungai meluap dan membuat sejumlah desa di tujuh kecamatan di Madiun mengalami kebanjiran.
Rowi menuturkan jumlah rumah yang terendam banjir sekitar 33 rumah. Puluhan rumah ini tersebar di tujuh kecamatan. "Selain rumah, banjir juga menyebabkan sejumlah jalan desa di tujuh kecamatan itu terendam. Ketinggiannya bervariasi antara 20 cm hingga 40 cm," jelas Rowi, Senin (3/2/2020).
Jokowi: Natuna Paling Siap Jadi Tempat Observasi WNI dari Wuhan
Selain merendam rumah dan jalan, hujan deras juga mengakibatkan sayap jembatan di Desa Tawang, Kecamatan Dolopo ambrol. Hal ini karena tanah yang ada di jembatan terkikis air.
"Intensitas hujan yang tinggi juga membuat sungai membawa sampah pohon yang cukup banyak. Ada dua jembatan yang tersumbat sampah bambu, salah satunya di Desa Mojorayung, Kecamatan Wungu," kata dia.
Wabah Virus Corona, Indonesia Setop Impor Pangan dari China
Petugas BPBD pada Senin pagi bekerja untuk membersihkan tumpukan sampah bambu yang menyumbat jembatan. Tumpukan sampah ini harus segera disingkirkan karena bisa mengganggu aliran air sungai.