regional
Langganan

Harga Naik, Gas Elpiji 12 Kg Kurang Laku - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Endro Guntoro Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Senin, 12 Januari 2015 - 02:20 WIB

ESPOS.ID - Pemilik pangkalan elpiji ukuran 12 kg, Irawan menunggu konsumen di kios miliknya di kawasan Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, Kamis (11/9/2014). (Bony EW/JIBI/Solopos)

Harga gas elpiji 12 kg naik beberapa waktu terakhir, akibatnya barang ini menjadi kurang laku

Harianregional.com, BANTUL- Sejak harga gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) naik beberapa waktu terakhir, penjualan barang ini menurun.

Advertisement

Mujiyati pemilik pangkalan di Wukirsari Imogiri mengaku jika semula bisa laku beberapa tabung dalam sehari, setelah kenaikan harga ini, tidak lebih dua pembeli dalam sehari.

"Sebaliknya permintaan elipiji tabung 3 kilogram naik drastis," singkat, karanya, Minggu (11/1/2015).

Senada juga diungkapkan Sabari pedagang mie ayam di kawasan Imogiri. Pria berjualan mie ayam sejak pertama kali masih seharga Rp150 per porsi ini mengaku tidak memaksakan untuk menggunakan Rp12 kilogram.

Advertisement

Ia menilai akan merugi jika mempertahankan penggunaan 12 kilogram. "Alasan saya jelas nggak mau rugi," singkatnya.

Harjono, salah satu pemilik rumah makan di Bantul juga tak kalah kecewa kebijakan menaikkan harga gas elpiji tersebut. Menurutnya pemerintah merubah harga gas elpiji dalam setiap tiga bulan sekali bukan langkah yang tepat. Penjual nasi rames menilai sering perubahan harga justru bakal merugikan pelaku usaha.

"Yang modalnya minim seperti kami ini kelabakan kalau bertahan di harga baru," ungkapnya.

Advertisement

Ia akan melakukan konsultasi ke Pemkab Bantul jenis usaha yang dijalankan apakah masuk kategori usaha kecil yang memungkinkan untuk migrasi ke elpiji 3 kilo.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif