regional
Langganan

Harga Cabai di Semarang Tembus Rp70.000 per Kg, Pemilik Warung Makan Menjerit - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ponco Wiyono  - Espos.id Jateng  -  Selasa, 10 Januari 2023 - 18:34 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi cabai yang dijual di pasar tradisional. (Solopos/Nicolous Irawan).

Esposin, SEMARANG -- Melonjaknya harga cabai di pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada awal tahun ini membuat sebagian pengusaha rumah makan menjerit. Kenaikan harga cabai hingga 80 persen memaksa mereka melakukan efisiensi agar bisa terus bertahan.

Salah satunya adalah pemilik warung makan Mbak Sri yang berada di Jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, atau tepatnya depan Hotel Trizz. Sri Lestari, 38, dibuat resah karena biaya bahan baku melonjak seiring dengan kenaikan harga cabai rawit merah dan cabai keriting merangkak naik sejak Natal 2022.

Advertisement

“Saya mengeluh karena bahan pokok khususnya cabai naik terus. Setahu saya harga cabai rawit merah saat ini harganya sekilo Rp70.000, cabai rawit hijau Rp65.000 per kg, kalau cabai keriting merah Rp50.000 per kg," ujar Sri saat ditemui Esposin, Selasa (10/1/2023).

Meski mengeluh, Sri tetap berusaha menyajikan makanan dengan harga yang sama atau tidak menaikan tarif. Menurutnya, persaingan bisnis rumah makan di Kota Semarang cukup ketat dan ia memilih cara lain dalam menyikapi kenaikan harga kebutuhan pokok.

Advertisement

Meski mengeluh, Sri tetap berusaha menyajikan makanan dengan harga yang sama atau tidak menaikan tarif. Menurutnya, persaingan bisnis rumah makan di Kota Semarang cukup ketat dan ia memilih cara lain dalam menyikapi kenaikan harga kebutuhan pokok.

Untuk mempertahankan pelanggan, Sri mengaku mengurangi kadar cabai yang digunakan dalam masakan demi menekan biaya dan menjaga harga makanan agar tidak naik. “Pintar-pintarnya bakul [pedagang] saja. Biar bisa jalan terus, meski harga cabai naik. Kalau harga cabai naik, saya terpaksa mengurangi jumlah cabai, yang penting bisa masak walaupun rasanya jadi enggak terlalu pedas," ungkapnya.

Sri mengaku memiliki pengalaman terpahit soal harga cabai. Ia mengaku pernah mengalami harga cabai meroket tinggi di tahun 2019. Kala itu, per-kg cabai mencapai Rp140.000 dan Sri juga melakukan siasat yang sama yakni mengurangi takaran cabai pada semua masakan.

Advertisement

Sugeng mengatakan komoditas yang mengalami kenaikan seperti cabai merupakan komoditas yang sebagian besar dari luar kota. Cabai yang beredar di Kota Semarang kebanyakan sendiri rata-rata berasal dari Bandungan, Kabupaten Semarang, Magelang, dan sekitarnya.

“Cabai naik Rp70 hingga Rp80 ribu itu disebabkan intensitas hujan sangat tinggi, apalagi distribusi paling banyak dari Bandungan, dan Magelang terganggu karena mengakibatkan kebon petani rusak,” terang Sugeng.

Sugeng juga menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) soal meroketnya harga cabai. Disdag Kota Semarang pun turut mengimbau masyarakat agar tidak mengonsumsi cabai berlebihan.

Advertisement

“Kami mengimbau untuk mengonsumsi cabai secukupnya mengingat harganya yang masih tinggi,” imbaunya.

Kenaikan harga cabai saat ini sudah terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang. Di Pasar Karangayu, hingga Selasa (10/1/2023) harga cabai rawit merah mencapai Rp70.000 per kg. Sementara, hargaa cabai rawit hijau Rp65.000 per kg, cabai merah keriting Rp50.000 per kg, dan cabai rawit putih Rp50.000 per kg.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif