by Imam Yuda Saputra - Espos.id Regional - Rabu, 27 Mei 2020 - 10:20 WIB
Esposin, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jateng menggelar rapid test massal. Hal itu dilakukan sebagai upaya mendeteksi dini persebaran virus corona atau Covid-19 pasca-Lebaran 2020.
Ganjar mengatakan rapid test se-Jateng itu bakal menyasar pusat-pusat keramaian yang kemungkinan jadi episentrum baru dan kemungkinan bisa jadi transmisi lokal.
"Beberapa bupati dan wali kota sudah melakukan. Seperti di Kota Semarang kemarin, di Pasar Kobong langsung menemukan 26, di dua masjid Semarang Barat menemukan tiga," kata Ganjar, Selasa (26/5/2020).
3 Hari Kasus Covid-19 di Sukoharjo Tak Bertambah, PDP Berkurang
3 Hari Kasus Covid-19 di Sukoharjo Tak Bertambah, PDP Berkurang
Selain pusat-pusat keramaian tersebut, Ganjar juga mengatakan jajarannya sampai saat ini terus melakukan penelusuran satu per satu orang yang datang dari daerah episentrum seperti Jakarta, Bogor, Gowa, dan Jawa Timur. Termasuk setelah outbreak terjadi di RSUP Kariadi, Salatiga, Purworejo, dan Kota Semarang.
"Kalau ini di-rapid test lebih banyak lagi, kita akan tahu sebenarnya persebarannya di masyarakat seperti apa, representasinya," tandas dia.
Solopos Hari Ini: 3 Lapis Menuju Ibu Kota
"Minggu kemarin sudah kita distribusikan beberapa peralatan bahkan ada inisiatif dari daerah melakukan rapid test sendiri," kata Ganjar.
Sampai saat ini total ada sekitar 38.111 pak rapid test yang telah dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama, rapid test yang didistribusikan sekitar 27.011 pak.
Dari jumlah sebanyak itu diterima dinas kesehatan kabupaten/kota di Jateng mencapai 24.6421 unit rapid test dan untuk rumah sakit sekitar 2.370 unit.
Wali Kota dan Pejabat Pemkot Solo Jalani Rapid Test Massal, Waduh Ada Apa?
Sementara untuk tahap kedua, yang distribusikan ke 35 kab/kota se-Jateng sejumlah 11.100 unit alat rapid test. Sampai saat ini sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 3.411. Sebanyak 94 di antaranya reaktif dan 3.317 nonreaktif. Saat ini rapid test yang tersisa sebanyak 12.363.
"Sekarang kita tinggal meminta tempat kerumunan di-rapid test. Selain mereka yang pasti di-rapid test, seperti pemudik, pekerja migran, di pasar, mal atau berasal dari daerah episentrum Covid-19,” tegas Ganjar.