by Redaksi - Espos.id Regional - Rabu, 10 Mei 2017 - 18:50 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG – Kota Semarang mendapatkan kuota liquified petrolium gas (LPG) atau kerap disebut elpiji lebih besar untuk yang bersubsidi dibanding pada 2016 lalu. Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam sebuah acara bertajuk Sosialisasi LPG 3 kg dan LPG Non PSO di Gedung Loka Krida lantai VIII, Balai Kota Semarang, Jl. Pemuda, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (9/5/2017).
"Jika di tahun 2016, Kota Semarang memperoleh 68.112 matrik ton elpiji 3 kg subsidi, dan tahun ini naik menjadi 77.648 matrik ton," ujar Ita, sapaan Wawali Semarang, seperti dikutip Semarangkota.go.id.
Dengan kuota yang lebih besar itu, Wawali berharap semua kalangan dapat ikut memantau pendistribusian elpiji bersubsidi agar tak salah sasaran. "Saya ingin ada komitmen dan semangat dari semua pihak untuk bersinergi, bekerja sama dan saling mengawasi agar di Kota Semarang tidak lagi ada persoalan kelangkaan elpiji 3 kg, kemudian penyaluran elpiji 3 kg yang tidak tepat sasaran dan tidak lagi ada persoalan menyangkut penjualan elpiji 3 kg yang tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET)." imbuh Mbak Ita.
Sebelumnya, Wawali mengungkapkan pendistribusian elpiji bersubsidi akan dilakukan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Dengan begitu, menurutnya, penyaluran elpiji bersubsidi di Kota Semarang tak akan salah sasaran. Selain tepat sasaran, dengan sistem seperti itu, Mbak Ita berharap kelangkaan elpiji bersubsidi di Kota Semarang tak akan terjadi.
Dalam acara yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang itu, hadir pula General Manager PT. Pertamina MOR III Semarang, Ketua LP2K Jateng, Ketua Hiswana Migas Kota Semarang, serta para pemilik agen dan pangkalan elpiji 3 kg se-Kota Semarang. Dengan sosialisasi tersebut, diharapkan para pemilik agen dan pangkalan elpiji bersubsidi dapat menghindari kecurangan dalam pendistribusian. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangops.com)