by Joko Nugroho Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 19 Agustus 2013 - 03:30 WIB
Harianregional.com, SLEMAN - Ujicoba pembunyian early warning system (EWS) atau sirine awan panas dan banjir lahar hujan berjalan lancar.
Uji coba yang dilakukan bersamaan dengan proklamasi Kemerdekaan RI ini rupanya memiliki beberapa evaluasi.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sleman, Heru Saptono mengatakan uji coba pembunyian sirine di 12 titik lokasi ini tidak menimbulkan panik warga. Namun ada sirine EWS yang masih gangguan, yakni EWS Turgo.
Selain itu, sirine di Kalitengah Kidul suaranya kurang keras. "Sedangkan untuk 10 sirine EWS yang lain berfungsi sebagaimana yang diharapkan,” kata Heru saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (18/8/2013).
Heru menambahkan, dari hasil evaluasi ini Pemkab Sleman akan segera melakukan penyempurnaan pada kedua titik EWS tersebut. Kajian akan dilakukan, terutama jika memang dibutuhkan penambahan jumlah alat yang akan dipasang.
“Jika memang dianggap perlu akan kami lakukan penambahan titik lokasi sirine untuk lebih menyiapkan masyarakat dalam tanggap bencana bila terjadi Erupsi Merapi. Hal ini sangat dibutuhkan terutama jika sirine memang tidak terdengar,” kata Heru.
Sirine yang dibunyikan secara otomatis terdapat di tujuh titik, yakni di Padukuhan Kalitengah Lor, Srunen, Batur, Tangkisan, Turgo, Kemiri dan Pulowatu. Sedangkan sirine lainnya masih dibunyikan dengan cara manual.