by Abdul Jalil - Espos.id Regional - Kamis, 7 Juli 2022 - 20:12 WIB
Esposin, MALANG -- Desa Ngadas yang adi Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, merupakan desa tertinggi di Jawa Timur. Desa wisata ini berada di dalam wilayah teritori Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Dikutip dari malangkab.go.id, Kamis (7/7/2022), Desa Ngadas yang merupakan desa tertinggi Jawa Timur itu memiliki pesona alam yang indah dan eksotis. Desa ini berada di wilayah pegunungan dengan iklim montana dengan suhu antara 0 derajat Celcius sampai 20 derajat Celcius.
Sebagian besar penduduk di desa tertinggi di Jawa Timur ini bekerja sebagai petani sayuran dan holtikultura.
Desa Ngadas telah ditetapkan sebagai desa wisata, sehingga banyak penginapan maupun hotel yang ada di kawasan tersebut. Di desa tertinggi Jawa Timur ini, pengunjung bisa menikmati matahari terbit di Pananjakan atau Bromo.
Desa Ngadas telah ditetapkan sebagai desa wisata, sehingga banyak penginapan maupun hotel yang ada di kawasan tersebut. Di desa tertinggi Jawa Timur ini, pengunjung bisa menikmati matahari terbit di Pananjakan atau Bromo.
Baca Juga: Relasi Kuasa di Pesantren Bikin Korban Pencabulan Takut Bersuara
Berada di ketinggian 2.150 meter di atar permukaan laut (MDPL), Desa Ngadas ini memiliki panorama yang sangat indah dan keunikan. Desa ini juga disebut sebagai desa di atas awan.
Sebagai desa wisata, ada banyak potensi alam yang menarik untuk dikunjungi, seperti Ranupane, Coban Trisula, dan petik apel.
Baca Juga: Polisi Belum Berhasil Tangkap Anak Kiai Jombang, Di Mana Sembunyinya?
Desa Ngadas merupakan salah satu desa yang dihuni oleh Suku Tengger. Desa tertinggi di Jawa Timur ini memiliki luas wilayah 395 hektare. Dari luasan tersebut, sekitar 381 hektare digunakan masyarakat untuk lahan pertanian.
Dihuni Suku Tengger
Dikutip dari berbagai sumber, Desa Ngadas yang merupakan desa tertinggi di Jawa Timur itu merupakan satu-satunya desa yang didiami Suku Tengger yang berada di Malang. Desa-desa yang dihuni Suku Tengger, selain Desa Ngadas, ada di desa di wilayah Probolinggo, Lumajang, dan Pasuruan.
Suku Tengger sudah menempati kawasan tersebut sejak ratusan tahun lalu dan terlibat dalam menjaga keseimbangan alam di wilayah tersebut. Suku Tengger di Desa Ngadas dikenal masih memegang adat istiadat dan budaya.
Desa Ngadas sendiri awalnya dibuka oleh seorang tokoh bernama Mbah Sedhek beserta tujuh orang pengikutnya pada tahun 1774. Orang-orang Tengger yang sekarang mendiami Desa Ngadas merupakan keturunan Mbah Sedhek beserta tujuh pengikutnya.
Baca Juga: Anak Kiai Jombang Gunakan Ancaman untuk Cabuli Santriwati
Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Desa Ngadas yang merupakan desa tertinggi di Jawa Timur ini juga terkenal dengan keunikan budaya dan keramahan masyarakatnya. Salah satu keunikannya yakni desa tersebut hanya dihuni oleh Suku Tengger dan tidak ada warga yang berstatus sebagai pendatang.