by Yesaya Wisnu - Espos.id Jateng - Selasa, 4 Mei 2021 - 09:29 WIB
Esposin, GROBOGAN -- Api Abadi Mrapen adalah sebuah kompleks yang terletak di desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kawasan ini terletak di tepi jalan raya Purwodadi – Semarang. Berjarak sekitar 26 km dari Kota Purwodari, Kompleks Api Abadi Mrapen merupakan fenomena geologi alam berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api yang tidak pernah padam walaupun turun hujan.
Banyak peristiwa besar mengambil api dari kompleks Api Abadi Mrapen sebagai sumbernya, di antaranya pesta olahraga internasional, Ganefo pada tanggal 1 November 1963, Pekan Olahraga Nasional (PON) ke X tahun 1981, hingga gelaran Asian Games ke 18 pada tahun 2018 silam. Selain untuk helatan olahraga, Api Abadi Mrapen ini juga digunakan untuk obor upacara hari raya keagamaan, salah satunya Hari Raya Waisak.
Selain menghasilkan api abadi, di komplek tersebut juga terdapat kolam dengan air mendidih yang konon dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit kulit, serta batu bobot yang konon apabila seseorang dapat mengangkatnya, maka yang mengangkat akan mendapatkan apa yang menjadi keinginannya.
Baca Juga : Tak Patuh, Gubernur Jateng Ancam Tutup Hotel & Objek Wisata
Baca Juga : Tak Patuh, Gubernur Jateng Ancam Tutup Hotel & Objek Wisata
Melansir dari situs Okezone.com, dalam sejarah turun temurun, api abadi ini merupakan sumber air yang ditemukan oleh rombongan Sunan Kalijaga. Kala itu rombongan sedang memboyong Kerajaan Majapahit seusai ditaklukan oleh Kerajaan Demak pada masa kepemimpinan Raden Patah. Dalam perjalanan menuju Kerajaan Demak, rombongan Sunan Kalijaga menyempatkan beristirahat di sebuah hutan yang kini menjadi Desa Manggarmas karena waktu sudah malam.
Saat akan meninggalkan lokasi untuk melanjutkan perjalanan ke Kerajaan Demak, Sunan Kalijaga meninggalkan watu bobot atau batu yang digunakan sebagai penyangga tiang kerajaan di lokasi tersebut sebagai tanda kenangan.
Sementara itu, di lain waktu, Empu Supo diutus Raja Demak pergi ke Mrapen untuk membuat bneda pusaka. Di lokasi inilah sejumlah keris pusaka dibuat dengan menggunakan sumber api dalam tanah yang menyembur dengan landasan watu bobot.
Pihak pengelola mengatakan ada 2 jenis wisata yang ditawarkan di kompleks ini, yaitu wisata religiu bagi peziarah Sunan Kalijaga dan umat Buddha untuk perayaan Hari Raya Waisak. Kemudian ada wisata daya tarik, di mana banyak warga yang tertarik melihat semburan api dari dalam tanah yang terus menyala meskipun diguyur hujan.
Meskipun pernah padam selama 6 bulan sejak September 2020, akhirnya kompleks ini kembali menyemburkan api pada 20 April 2021 silam. Penyalaan api dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Seperti yang diberitakan di situs antarannews.com, setelah dilakukan pemeriksaan melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, penyebab padamnya api dikarenakan gas yang menyuplai semburan api di kompleks ini bocor di beberapa titik karena adanya penggalian liar. Warga sekitar diminta tidak melakukan pengeboran tanah secara sembarangan. Kegiatan pengeboran tanah di kompleks Api Abadi Mrapen harus dilakukan dengan izin dari Pemerintah Kabupaten Grobogan.