regional
Langganan

AMANKAN WISATAWAN PANTAI SELATAN : Disbudpar Bantul Segera Tambah Rambu Peringatan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Irwan Syambudi Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Kamis, 29 Desember 2016 - 02:40 WIB

ESPOS.ID - Rambu peringatan tanda bahaya di Pantai Selatan Yogyakarta. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bantul akan tambah rambu peringatan mandi di laut.

Harianregional.com, BANTUL—Minimnya rambu peringatan mandi di laut ditengarai menjadi salah satu akibat banyaknya kasus kecelakaan laut di pantai selatan. Setelah sejumlah wisatawan menjadi korban, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bantul akan tambah rambu peringatan mandi di laut.

Advertisement

Kepala Disbudpar Kabupaten Bantul, Bambang Legowo mengatakan akan segera menambah ramabu peringatan mandi di laut. Rambu peringatan itu rencanaya akan dipasang di semua pantai yang terdapat titik-titk keramaian. “Kalau bisa ya hari-hari ini sudah dipasang. Karena sebentar lagi tahun baru pasti rame,” ujarnya, Rabu (28/12/2016).

Kata Bambang, pihaknya telah bekerjasama dengan Jasa Raharja untuk memasang sejumlah Rambu peringatan berenang di laut. Dia pun menyebut telah meminta jauh-jauh hari kepada Jasa Raharja, dan telah kembali menagih mereka untuk segera memasang rambu peringatan berenang di laut.

Kendati demikian, pihkanya tidak dapat memastikan kapan rambu tersebut akan dipasang. “Tadi sudah minta sih tapi tidak tahu kapan. Kalau bisa secepatnya. Mintanya sudah lama tapi kemarin kami tagih lagi dan mereka menyanggupinya,” kata Bambang.

Advertisement

Selain meminta kepada Jasa Raharja, pihaknya juga juga akan melakukan penambahan rambu peringatan. Namun dikatakanya Disbudpar baru dapat merealisaikanya pada 2017. Pasalnya anggaran yang dimiliki oleh Disbudpar sudah habis. “Kalau sekarang dengan anggaran yang tersisa ya pasang sepanduk peringatan aja,” ujarnya.

Sebelumnya sejumlah wisatawan tewas terset ombak di pantai selatan akibat mandi di laut. Sejak awal Desember media ini mencatat sudah ada delapan wisatawan terset ombak pantai selatan. Dua di antaranya nyawanya tak lagi dapat tertolong.

Komandan Tim SAR Parangtritis Ali Sutanto membenarkan bahwa minimnya jumlah rambu peringatan adalah kendala terbesar yang dihadapi pihaknya saat ini. Dia mencontohkan di Pantai Baru, dari total enam buah rambu yang dipasangnya, kini hanya tersisa dua buah saja. “Sisanya hilang terseret ombak. Padahal, di Pantai Parangtritis ada tiga titik palung,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Sumadiyono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif