by Bernadheta Dian Saraswati - Espos.id Jogja - Rabu, 6 April 2022 - 14:56 WIB
Esposin, JOGJA — Aksi kejahatan di jalanan yang terjadi di Jalan Gedongkuning, Jogja, yang awalnya disebut klithih menyita perhatian publik. Aksi kekerasan yang terjadi Minggu (3/4/2022) dini hari itu merenggut nyawa pelajar SMA.
Ada sederet fakta menarik di balik kejadian yang belakangan disebut polisi sebagai tawuran. Berdasarkan catatan Esposin, berikut lima fakta klithih di Jogja tersebut:
Mereka melaju dengan kencang sampai tiba-tiba di jalur lambat ada kelompok lain yang diduga rombongan pelaku dengan jumlah lima orang dengan dua sepeda motor dan merasa tersinggung dengan suara knalpot kemudian membalas membleyer sepeda motornya.
Kelompok korban klithih kemudian kembali melaju ke arah Jalan Imogiri, Jogja. Mereka sempat melihat ke belakangan namun tidak ada kelompok pelaku yang mengikuti dari belakang. Mereka lantas berhenti di Warmindo Jalan Gedongkuning.
Sesampainya di Warmindo, sejumlah kelompok korban lantas memesan dan sebagian lainnya masih memarkirkan kendaraan. Tak disangka, kelompok pelaku kemudian lewat dan kembali membleyer sepeda motornya saat melewati Warmindo itu.
Baca juga: Pelajar SMA di Jogja Tewas Disabet Gir Bukan Klithih, Tapi…
Namun sesampainya di Warmindo di Jalan Gedongkuning, ternyata kelompok pelaku melintas dan kembali membleyer kelompok korban. Mereka ternyata dibuntuti sampai di lokasi kejadian.
Setelah berteriak dengan kata kasar rombongan pelaku melaju ke arah utara di Jalan Gedongkuning. Kemudian sempat berhenti di area kantor Kelurahan Banguntapan dan kemudian berbalik arah untuk menunggu para rombongan korban.
Salah satu kelompok pelaku turun dan membawa alat seperti gir yang diikat dengan kain, pelaku sempat menyabetkan ke motor pertama dan tidak kena karena terlalu kencang dan saat motor kedua melintas langsung dihantam dan mengenai Daffa.
Baca juga: Terkuak! Pelajar Jadi Korban Klithih Jogja Gegara Bleyer Motor & Misuh
Dalam kasus Daffa, korban kejahatan jalanan tidak lagi acak dan bukan sembarangan orang. Tapi ada proses yakni dua kelompok laki-laki dengan mengendarai sepeda motor kemudian terjadi ejek-ejekan, tersinggung lalu tawuran, sehingga termasuk ke penganiayaan.
Berita ini telah tayang di Harianregional.com dengan judul: 7 Fakta Klithih Jogja: Ayah Korban Anggota DPRD hingga Kata Kasar Rombongan Pelaku