by I Ketut Sawitra Mustika Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Selasa, 1 Agustus 2017 - 18:55 WIB
Harianregional.com, JOGJA--Pemerintah Kota Jogja menggelar pencanangan kampanye imunisasi measles rubella di SD Muhammadiyah Sapen, Selasa (1/8/2018). Di sekolah tersebut ada sekitar 1.370 siswa yang diimunisasi measles rubella (MR).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja Fita Yulia Kisworini mengatakan imunisasi measles (campak) rubella sangat penting dilakukan mengingat penyakit campak bisa mengakibatkan kematian.
“Efeknya bisa sampai kematian kalau tidak divaksin. Kalau terkena bisa menimbulkan komplikasi penyakit radang paru dan radang selaput otak,” jelasnya kepada wartawan di sela-sela pemberian imunisasi.
Sedangkan rubella, katanya, jika menyerang ibu hamil maka ada kemungkinan bayi yang dilahirkan bisa mengalami kecacatan. Kecacatan ini dikenal sebagai sindroma rubella kongenital, di antaranya meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian, serta keterlambatan pengembangan. Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, tapi penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi.
Terkait dengan penolakan beberapa pihak terhadap imunisasi measless rubella yang santer diberitakan media massa akhir-akhir ini, Fita mengaku pihaknya sampai saat ini belum menemukan ada penolakan dari sekolah mana pun. “Semoga semua menerima," katanya.
Di Kota Jogja sendiri ada 103.151 anak yang masuk kriteria wajib imunisasi. Yang masuk kriteria adalah mereka yang berusia sembilan hingga 15 tahun. Petugas Dinas Kesehatan akan mendatangi semua sekolah, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai SMP selama bulan Agustus.
Setelah itu, layanan imunisasi akan dilaksanakan di Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) di semua wilayah Kota Jogja. “Dilaksanakan hingga September. Di bulan Agustus target yang diimunisasi sebanyak 82.000-an anak. Sisanya di Posyandu karena ada kemungkinan anak yang berusia 15 tahun lebih sedikit sudah masuk SMA,” ujar