by Abdul Jalil Jibi Madiunpos.com - Espos.id Regional - Senin, 22 Januari 2018 - 13:05 WIB
Madiunpos.com, MADIUN -- Taman wisata Monumen Kresek yang ada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, terus bersolek untuk menarik wisatawan. Lokasi monumen itu dulu merupakan salah satu markas orang-orang Partai Komunis Indonesia (PKI).
Taman-taman yang ada di kawasan monumen pun mulai ditata dan lebih ramah anak. Pengelola dari Pemkab Madiun melengkapi monumen itu dengan deretan wahana permainan seperti jungkat jungkit, ayunan, kereta mini, hingga flying fox.
Taman di kawasan itu juga ditata sedemikian rupa dengan menyesuaikan tren zaman sekarang. Puluhan payung yang dipasang secara berjajar tertata apik di taman. Kondisi taman juga bersih dan tidak terlihat sampah berserakan.
Taman di kawasan itu juga ditata sedemikian rupa dengan menyesuaikan tren zaman sekarang. Puluhan payung yang dipasang secara berjajar tertata apik di taman. Kondisi taman juga bersih dan tidak terlihat sampah berserakan.
Namun melihat kolam dan air terjun buatan di kawasan itu tampaknya perlu ada perawatan. Terlihat air kolam kotor dan banyak sampah dedaunan yang menggenang di kolam.
Saat madiunpos.com berkunjung di Monumen Kresek, Sabtu (20/1/2018) siang, puluhan orang berkunjung di lokasi wisata ini. Mereka melihat-lihat patung dan tulisan-tulisan yang dibangun untuk mengingat kekejaman PKI di Madiun.
Pengelola Monumem Kresek, Sumari, 53, mengatakan perbaikan fasilitas telah dikerjakan pengelolan pada tahun lalu. Salah satunya yaitu taman payung gantung. Selain itu, penambahan wahana permainan juga menjadi salah satu penambahan fasilitas.
Dengan penambahan fasilitas dan perbaikan taman ini diharapkan bisa menarik minat wisatawan. "Ini masih dibangun wahana permainan. Ada yang sudah jadi, ada yang belum jadi. Wahananya ada ayunan, perosotan, jungkat jungkit, dan flying fox. Yang lain membayar, kalau flying fox membayar Rp10.000 per anak," jelas dia saat berbincang dengan Madiunpos.com.
Warga yang rumahnya tidak terlalu jauh dari Monumen Kresek ini menjelaskan monumen bersejarah ini ramai saat musim liburan dan akhir pekan. Sedangkan pada hari biasa hanya ada puluhan pengunjung yang datang untuk berwisata.
Dia menyampaikan pengunjung pada hari Sabtu maupun Minggu bisa mencapai 500 per hari. Sedangkan saat musim liburan seperti Lebaran maupun tahun baru bisa mencapai seribuan orang per hari.
"Untuk tiket masuk yaitu Rp3.000 per orang. Namun, saat hari biasa pengunjung biasanya tidak ditarik tiket," terang dia.
Lebih lanjut, Sumari menjelaskan sejak ada penataan taman ada peningkatan pengunjung yang datang ke lokasi wisata ini. Pengunjung juga banyak yang memanfaatkan sebagai lokasi prewedding.
"Sekarang banyak yang berkunjung ke sini untuk foto-foto prewedding. Kami tidak menarik biaya khusus," jelas dia.