by Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 4 Maret 2013 - 12:19 WIB
SLEMAN—Ada kemiripan pola persebaran besar butir sedimen permukaan dasar sungai yang mengalir di Gunung Merbabu dan Merapi.
Hal ini ditegaskan Widiyanto pada ujian terbuka program doktor Fakultas Geografi UGM, Sabtu (4/3/2013). Pada kesempatan tersebut Widiyanto mempertahankan disertasinya yang berjudul Karakteristik Persebaran Granulometris Sedimen Permukaan Dasar Sungai, di DAS Pabelan, Provinsi Jawa Tengah.
Ia mengatakan, pola persebaran kebulatan butir sedimen, pada sungai yang mengalir di Merbabu agak menceng ke arah bulat, sedangkan pada sungai yang mengalir Merapi, dan sedimen dasar Sungai Pabelan, dengan bentuk grafik mendekati simetri, dengan dominasi pada klas bulat.
“Pola persebaran kebundaran butir sedimen dasar sungai yang mengalir di Merbabu mendekati simetri,”papar Widiyanto.
Penelitian sedimen permukaan dasar sungai ini dilakukan Widiyanto di DAS Pabelan, Sub-DAS Progo, Jawa Tengah. Sungai-sungai di DAS Pabelan sebagian terletak di Merbabu.
Dalam penelitiannya tersebut juga terungkap penambangan pasir di bagian hulu sungai menyebabkan kelangkaan pasir di bagian hilir. Pada bagian hilir, sebagian penambang menambang batu kali, dan sebagian lainnya menambang pasir pada tebing sungai, dengan membuang limbah tambang ke alur sungai.
“Adanya penambangan dapat berpengaruh terhadap karakteristik granulometri persebaran sedimen permukaan dasar sungai,”papar dosen Fakultas Geografi UGM tersebut.