by David Kurniawan Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 12 Januari 2015 - 21:20 WIB
ESPOS.ID - Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi (pakai topi) saat sidak di TPAS Wukirsari Gunungkidul, Sabtu (10/1/2015). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)
Harianregional.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten membuat wancana untuk memanfaatkan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Wukirsari, Baleharjo sebagai sentra produksi biogas.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi saat melakukan inspeksi mendadak, Sabtu (10/1/2015).
Dia menjelaskan, inspeksi dilakukan sebagai upaya untuk menjawab keluhan warga berkaitan dengan bau sampah di TPAS.
“Ternyata benar-benar bau. Saya datang ke sini untuk mengecek, kalau hanya sebatas laporan pasti tidak akan bisa selesai dengan tuntas,” kata Immawan kepada wartawan di sela-sela sidak.
Terkait bau yang dikeluhkan masyarakat, Immawan mengatakan ada dua program yang akan dilaksankan Pemerintah Kabupaten. Untuk program jangka panjang, akan dicoba memanfaatkan sampah-sambah yang ada sebagai sumber biogas.
Sedang, untuk jangka pendek, dia memberikan instruksi kepada petugas di lapangan maupun Dinas Pekerjaan Umum agar bisa meminimalisir bau yang ditimbulkan.
“Kita tidak usah berbicara mengenai teknologi yang muluk-muluk. Sebab, dari pemaparan tentang sanitasi landfill, bau yang ditimbulkan bisa dikurangi dengan menimbun sampah-sampah dengan tanah,” kata Immawan.
Dia menambahkan, untuk program biogas masih sebatas wacana. Namun, Immawan mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindagkop ESDM) untuk mengembangkan program tersebut.
“Pemaparan awal untuk pengolahan sampah menjadi biogas lebih rumit dan membutuhkan biaya yang besar. Namun, itu juga menjadi impian kami, sebab TPAS memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga memiliki manfaat yang lebih,” paparnya.