by Imam Yuda Saputra Jibi Semarangpos.com - Espos.id Regional - Selasa, 15 Agustus 2017 - 06:50 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG — Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat Indonesia untuk meneladani sikap para kiai atau ulama yang selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal itu diserukan Gatot saat mengisi acara Tausiyah Kebangsaan di kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (15/8/2017) malam.
"Ulama itu selalu menjadi ujung tombak perjuangan kemerdekaan. Yang berjuang agar Indonesia merdeka itu bukan TNI, tapi ulama, kiai, tokoh agama dan para santri. Buktinya, Indonesia merdeka pada 17 Agustus, sedangkan TNI baru lahir tanggal 5 Oktober," beber Gatot.
Alasan menjadi pioner perjuangan kemerdekaan itu pulalah yang membuat Gatot tidak percaya jika ada kiai atau ulama yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. "Jika ada ulama yang ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan yang lain berarti itu bukan ulama Indonesia. Itu bisa jadi ulama yang dibayar untuk memecah belah persatuan bangsa. Kita wajib melawannya. Memang enggak tahu apa, kalau ulama kita itu yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia," tutur Gatot.
Selain Panglima TNI, Tausiyah Kebangsaan ini juga diisi dengan ceramah beberapa ulama Jateng, seperti Habib Lutfi dan Habib Umar. Tausiyah yang dihadiri ribuan umat Islam di Semarang Raya dan sekitarnya itu juga dihadiri beberapa pejabat Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang, antara lain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman dan Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono.
Rangkaian acara Tausiyah Kebangsaan yang diselenggarakan Kodam IV Diponegoro ini dimulai sejak Senin sore. Acara tausiyah diawali dengan pembagian ribuan tampah berisi nasi kebuli kepada para jemaah yang datang dari berbagai kota di Jateng.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya