by Joko Nugroho Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Sabtu, 29 November 2014 - 12:20 WIB
Harianregional.com, JOGJA—Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam IX resmi membuka Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2014 di Alun-alun Utara, Jumat (28/11/2014). PMPS kalii ni mengangkat tema Harmoni Ekonomi Budaya dan Religi.
Sri Paku Alam IX, yang membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan Sekaten tahun ini dapat menjadi wahana budaya yang secara luas merangsang kreativitas masyarakat.
“Semoga masyarakat dapat menggali makna spiritual dari perayaan sekaten tahun ini. Selain itu, perayaan Sekaten ini dapat membawa dampak luas bagi ekonomi kerakyatan,” kata Sri Paku Alam IX, kemarin.
Wakil Gubernur menambahkan Sekaten sebenarnya memiliki kisah sejarah untuk menghidupkan kultural, religius dan historis. Tiga dimensi ini menjadikan ciri khas unik dari perayaan Maulud Nabi. Sekaten bagian dari ciri keistimewaan bahkan pendukung tradisi sekaten masih ada meski makin surut dari tahun ke tahun.
Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan Sekaten merupakan bagian dari sejarah dan budaya masa lalu yang masih bisa dinikmati masyarakat hingga saat ini.
“Kegiatan Sekaten ini merupakan salah satu acara yang dapat mengangkat potensi daerah yang ada di Jogja. Acara ini menjadi salah satu ikon keistimewaan Jogja,” ujarnya.
Walikota menjelaskan pelaksanaan PMPS tahun ini akan diadakan selama 37 hari mulai dari 28 November 2014 sampai 3 Januari 2015. Selama itu, akan banyak pertunjukkan seni di panggung yang ada di Sekaten.
“Kami sediakan 660 kaveling yang terdiri dari stan perdagangan, kuliner, kesenian dan arena permainan di PMPS. Semoga semuanya bisa makin ramai,” kata Haryadi.
Dia menambahkan PMPS akan menghadirkan panggung seni yang bisa disaksikan setiap hari. Parade meriah akan diisi kesenian dari 14 kecamatan dengan berbagai macam hiburan, yakni ketoprak, hiburan seni dan gebyar malam Tahun Baru.
Acara pembukaan kemarin diakhiri dengan penampilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Bantul dengan judul Kukus Gerebeg Maulud. Tarian ini bercerita tentang masyarakat yang bergembira pada rajanya yang ikut berpesta.