regional
Langganan

RELOKASI PKL RSUP DR SARDJITO : Pedagang Bersedia Dipindah, Asal .. - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rima Sekarani Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Senin, 2 Februari 2015 - 15:40 WIB

ESPOS.ID - PKL Alun-Alun Kidul (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/dok)

Relokasi PKL RSUP Dr Sardjito, belajar dari pengalaman sebelumnya, pedagang bersedia dipindah asal ada jaminan dagangan laku.

Harianregional.com, JOGJA-Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini berjualan di depan RSUP Dr Sardjito tidak merasa keberatan dipindah asalkan ada jaminan dagangan laku.

Advertisement

“Kalau di jalan begini memang bikin semrawut. Sebenarnya tidak apa-apa kalau harus pindah ke dalam. Asalkan di sana laku,” kata Yuli, salah satu PKL di depan RSUP Dr.Sarjito, Sabtu (31/1) lalu.

Yuli mengungkapkan sebenarnya Resto PKL di RSUP Dr.Sardjito sudah ada sejak lama. Para PKL bahkan beberapa kali keluar-masuk ke sana.

“Belasan tahun lalu waktu saya masih sekolah, saya bantu orang tua jualan di dalam. Dulu memang semuanya di dalam. Tapi akhirnya pada keluar semua setelah berjalan beberapa minggu karena tidak laku,” papar ibu dua anak berusia 29 tahun tersebut.

Advertisement

Beberapa tahun yang lalu pun, Yuli juga sempat berjualan di Resto PKL. Namun, dia diminta keluar ketika bangunan akan diperbaiki dan dibangun lebih besar.

“Jangan sampai setelah pindah ke sana, ada yang masih tetap berjualan di luar. Nanti bikin kacau. Dulu itu katanya kalau ada tetap jualan di luar bakal ditertibkan Satpol PP,” ucap Yuli.

Meski demikian, warga Sendowo, Sinduadi, Mlati, Sleman tersebut tidak terima jika dikatakan menganggu kelancaran lalu lintas.

Advertisement

“Kita kan jualannya sudah naik ke trotoar, bukan di jalan. Malah parkirnya itu yang makan badan jalan. Katanya karena di dalam kurang tempat,” ujarnya.

Akhir tahun 2014, Yuli dan PKL lain mendapat kabar relokasi dilakukan pada Januari 2015. Namun, hingga kini mereka belum mendapatkan kepastian.

“Kemarin bilang tahun 2015 harus sudah bersih tapi ternyata sampai sekarang ini belum disuruh pindah. Kata orang sih pembangunannya lambat dan sempat macet,” ungkapnya sambil terus meracik bumbu masakan.

Terkait mundurnya jadwal relokasi, Endah mengaku masih ada proses pembangunan yang belum selesai. Masih ada 33 lapak yang harus dikerjakan tahun ini.

“Targetnya sebelum puasa sudah bisa dipindah semua,” kata Endah.

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif