regional
Langganan

Petani Madiun Diajari Membuat Pupuk dari Jerami, Begini Caranya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Abdul Jalil  - Espos.id Regional  -  Selasa, 1 Oktober 2019 - 01:05 WIB

ESPOS.ID - Para petani mempraktikkan membuat pupuk dari jerami di kolong flyover jalan lingkar Kota Madiun, Jumat (27/9/2019). (Istimewa-Pemkot Madiun)

Madiunpos.com, MADIUN -- Sejumlah petani di Kota Madiun dilatih untuk membuat pupuk berbahan dasar jerami.

Advertisement
Seusai panen, jerami sangat mudah dijumpai di persawahan. Namun, selama ini para petani tidak memanfaatkan jerami ini dengan maksimal. Biasanya jerami hanya dibuang atau dibakar, karena dianggap sampah. Padahal jerami ini memiliki manfaat yang justru bisa menguntungkan petani. Salah satunya dimanfaatkan menjadi pupuk.

Advertisement

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan jerami ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta) Kota Madiun menggelar pelatihan pembuatan pupuk dengan bahan dasar jerami kepada para petani, Jumat (27/9/2019).

Baca Juga:

Advertisement

Bikin Pupuk Organik Cuma 18 Hari

Ada 20 petani di wilayah Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, yang mengikuti pelatihan ini. Mereka perwakilan dari dua gabungan kelompok tani (gapoktan) yaitu Tani Dadi Satu dan Tani Dadi Makmur.

Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan Disperta Kecamatan Manguharjo, Cahyaning Retno Kencono, mengatakan pembuatan pupuk ini terbilang mudah karena hanya memerlukan jerami, kotoran ternak yang telah diolah menjadi pupuk kandang, dekomposer, dan air.
Advertisement

Tahap pertama, petani harus menyiapkan lokasi pembuatan pupuk yaitu dengan menggunakan terpal sebagai alas. Setelah itu, alas ditutup dengan pupuk kandang.

Selanjutnya, di bagian atas pupuk kandang diberi jerami. Tumpukan pupuk kandang dan jerami itu kemudian disiram dengan campuran air dan dekomposer. Langkah ini diulangi hingga berlapis-lapis sampai bahan habis. Setelah itu ditutup kembali dengan terpal.

Advertisement

"Setelah proses ini, sepekan lagi akan kita cek lagi. Kalau terlalu kering akan ditambah dengan cairan air dan dekomposer lagi," ujarnya.

Pupuk jerami ini baru bisa dipanen minimal satu bulan setelah pembuatan. Nantinya hasil pupuk jerami ini dibagikan kepada anggota gapoktan di Kelurahan Winongo.

Retno menyampaikan kegiatan ini untuk mengedukasi petani dalam pembuatan pupuk organik sendiri dengan biaya yang terjangkau. Pembuatan pupuk ini tentu akan bermanfaat mengingat musim tanam segera tiba.

"Kegiatan pelatihan ini sebelumnya dilaksanakan di Kelurahan Kanigoro dan Kelurahan Josenan. Terakhir di Winongo ini. Sebelumnya, kami juga telah melaksanakan sosialisasi kepada para petani untuk pembuatan pupuk organik pada Mei lalu," jelas dia.

Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif