ESPOS.ID - Ilustrasi investasi (JIBI/Harian Jogja/Dok.)
Penyerapan APBD Kudus hingga Desember 2014 hanya mencapai 83,07%. Dari persentase itu, tercatat APBD hanya mampu dibelanjakan sekitar Rp1,51 triliun
Kanalsemarang.com, KUDUS - Penyerapan APBD Kabupaten Kudus 2014 hingga akhir Desember lalu mencapai Rp1,51 triliun atau 83,07%, kata Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kudus Eko Djumartono.
"Adapun total APBD Kudus 2014 sebesar Rp1,815 triliun," ujarnya seperti dikutip Antara, Selasa (3/2/2015).
Anggaran sebesar itu, kata dia, termasuk penambahan pada APBD Perubahan 2014 karena pada APBD murni tercatat hanya sebesar Rp1,67 triliun.
Sementara itu, pos belanja langsung, lanjut dia, sebesar Rp896,03 miliar dengan tingkat penyerapan hingga akhir Desember 2014 sebesar Rp659,31 miliar atau 73,58%
Hanya saja, kata dia, penyerapan anggaran tersebut masih bisa berubah karena ada dua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang belum menyelesaikan administrasi pertanggungjawaban.
Kedua SKPD tersebut, kata dia, yakni BPBD dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana.
Dari 55 SKPD di Kabupaten Kudus, lanjut dia, penyerapan anggaran paling tinggi terjadi di Kantor Kelurahan Sunggingan yang mencapai 99,21%.
Sementara itu, SKPD yang tingkat penyerapan anggaran belanja langsungnya paling rendah, yakni Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM.
Anggaran belanja langsung SKPD tersebut selama 2014 mencapai Rp22,67 miliar. Namun, terealisasi Rp5,15 miliar atau 22,71%.
Ia mengatakan bahwa penganggaran pada APBD Perubahan 2014 memang banyak yang tidak terserap secara maksimal karena banyak program kegiatan yang tidak terlaksana karena faktor waktu.