by Harian Jogja Catur Dwi Janati - Espos.id Jogja - Rabu, 11 Agustus 2021 - 16:31 WIB
Esposin, BANTUL - Banyaknya jumlah pertambahan anak yatim, piatu, maupun yatim piatu akibat Covid-19 menjadi perhatian Pemkab Bantul. Saat ini Pemkab tengah melakukan pendataan dan merumuskan upaya penanganan kepada anak yatim piatu akibat Covid-19
Sekretaris Daerah Bantul, Helmi Jamharis pada Rabu (11/8) menyampaikan saat ini Pemkab Bantul baru melakukan pendapatan terkini. Pendataan berapa jumlah anak yatim piatu akibat Covid-19.
Meski masih dalam perumusan strategi penanganan, Helmi menegaskan bahwa Pemkab Bantul akan melakukan upaya perlindungan terhadap anak yatim piatu akibat Covid-19.
Baca juga: Jalan-Jalan di Maliobro Jogja akan Dibatasi 2 Jam, Begini Teknis Pelaksanaannya
"Kita akan melakukan upaya-upaya perlindungan terhadap mereka. Tetapi kami belum menentukan kegiatannya apa, belum," tambahnya.
Pendataan disebutkan Helmi masih berjalan dan dilakukan oleh DinsosP3A Bantul. Strategi perlindungan terhadap anak yatim piatu korban Covid-19 akan dirumuskan dengan menunggu arahan Bupati Bantul.
"Target perumusan secepatnya. Kami belum bisa menentukan kapan. Tapi kami sudah minta kepada Dinsos mendata yatim piatu," ujarnya.
Baca juga: Tekan Kematian Pasien Covid-19, Pemkab Bantul Gratiskan Oksigen Untuk Warganya
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharjo menuturkan bila penanganan anak yatim piatu karena orang tuanya meninggal disebabkan Covid-19, ditangani bersama-sama tim Satgas Covid-19 Bantul.
"Saya pikir itu, bukan masalah kerja sama. Tetapi semua di-handle di Pemda, Satgas Covid di bidang sosial seperti itu yang akan melaksanakan," tuturnya.
"Urusannya bukan kerja sama. Itu sudah satu tim. Namanya satuan tugas itu satu tim. Ada bidang penegakan hukim, bidang pelayanan kesehatan, bidang sosial kemasyarakatan dan sebagainya. Tentu semua bekerja sesuai beban amanah tupoksi masing-masing," tegasnya terkait anak yatim piatu korban Covid-19 di Bantul.