Pelemahan rupiah tidak memengaruhi harga kedelai di Semarang. Sebaliknya, harga kedelai justru menunjukkan penurunan harga
Kanalsemarang.com, SEMARANG - Kenaikan dolar AS terhadap mata uang rupiah belum memengaruhi harga kedelai di Semarang, Jawa Tengah, seperti yang terjadi pada tahun lalu.
"Harga kedelai sejauh ini belum mengalami kenaikan, bahkan sekarang cenderung turun harganya," kata salah satu pembuat tempe di Kelurahan Krobokan Sohibin di Semarang seperti dikutip Antara, Minggu (22/3/2015).
Menurutnya, kondisi sekarang tidak seperti tahun lalu yaitu kenaikan dolar AS berdampak pada kenaikan harga kedelai mengingat masih banyak kedelai yang digunakan oleh perajin lokal berasal dari impor.
"Hari ini saya membeli tiga ton kedelai dengan harga Rp6.950/kg, 10 hari lalu harganya Rp7.000," katanya.
Mengenai kondisi tersebut, Sohibin mengaku heran karena tidak biasanya kedelai tidak berpengaruh terhadap dolar AS. Menurutnya, justru komoditas kedelai merupakan salah satu komoditas yang harganya paling mudah terpengaruh oleh fluktuasi rupiah terhadap dolar AS.
Perajin tempe lain di daerah yang sama Mugiyanto membenarkan bahwa harga kedelai masih stabil. Terakhir, ia membeli kedelai lima ton seharga Rp7.000/kg di agen yang melayani perajin tempe se-Kota Semarang dan sekitarnya. Senada dengan Sohibin, ia juga heran dengan harga kedelai yang stabil.
"Saya khawatir stabilnya harga ini hanya sementara. Bisa jadi harga kedelai mendadak naik mengingat semua kedelai impor berasal dari Amerika, kalau ini terjadi tentunya akan menyulitkan perajin tempe," katanya.