by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Regional - Kamis, 26 Februari 2015 - 01:05 WIB
ESPOS.ID - ilustrasi (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)
Pecinta ular menyebarkan pesan agar masyarakat menjadikan ular sebagai binatang yang layak disayangi, bukan untuk dibunuh.
Madiunpos.com, PONOROGO – Komunitas pecinta ular ini bernama Snake Team Education. Tujuannya, mengajak dan mendidik masyarakat untuk tidak membunuh ular apabila bertemu.
Komunitas reptile ini beranggotakan 10 orang dan telah berdiri setahun lalu. Sejak berdiri, mereka telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain sosialisasi tentang ular di sejumlah SD dan TK di Ponorogo
“Kami juga menyosialisasikan ke perwakilan SD di Jawa Timur,” ujar Tegar Bagas, 19, salah satu anggota komunitas tersebut saat diwawancarai Madiunpos.com, di warung Bukit Asri Kota Ponorogo, Rabu (25/02/2015).
Tidak hanya bersosialisai di SD dan TK, komunitas ini juga kerap kali menggelar gathering atau berbagi info tentang ular di Jalan Baru Kota Ponorogo setiap Minggu pagi. Di sana, mereka saling berbagi info kepada masyarakat. Komunitas ini melakukan sosialisasi pengenalan beragam jenis ular. Mulai jenis ular berbisa dan tak berbisa.
Selain itu, komunitas ini mengenalkan kepada masyarakat bagaimana cara menanggulangi ular apabila bertemu sewaktu-waktu tanpa perlu membunuhnya.
Selain menampung para pecinta ular, komunitas ini juga menampung para pehobi ular dari masyarakat awam. Mereka diajarkan mengenali ular, perawatannya, sampai dengan cara mengobati ular.
Ada banyak jenis ular yang dirawat, mulai jenis Phyton Retic, Phyton Albino dan ular Dipong. Setiap hari, mereka menjadikan Perum Pepabri sebagai markasnya. Di sanalah, mereka kumpul dan berbagi kisah dan pengalaman tentang ular. (Rio Wicaksono/JIBI/Solopos)