Esposin, SALATIGA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Salatiga, KH Agus Ahmad Suaidi akhirnya batal mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Salatiga lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal itu dilakukan setelah adanya penolakan dari sejumlah Kiai Nahdlatul Ulama (NU) Salatiga terhadap pencalonan dirinya sebagai Wakil Wali Kota Salatiga mendampingi Hartoko Budhiono.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Agus Suaidi mengaku, sebelumnya ia hendak maju sebagai bakal calon (Balon) Wakil Wali Kota Salatiga melalui PDIP mendampingi kader PDIP Hartoko Budhiono atas pertimbangan mendalam.
“Setelah saya ambil formulir itu, saya banyak mendengar (masukan) merespons dan merenung selama seminggu. Akhirnya pada jadwal pengembalian formulir saya putuskan mundur,” terangnya, Senin (20/5/2024).
Agus menerangkan, alasan mundur dari bursa pencalonan juga karena adanya respons bernada penolakan dari organisasi NU.
Dikatakan, NU sendiri menghendaki dirinya maju sebagai balon Wali Kota bukan Wakil Wali Kota.
Akademisi UIN Salatiga itu menjelaskan, semua melangkah maju mengambil formulir sebagai balon Wakil Wali Kota melalui PDIP Salatiga atas dorongan Hartoko Budhiono.
“Karena, saya melihat Mas Hartoko punya niat baik. Hanya, saya pertimbangkan untuk melanjutkan atas nasehat berbagai pihak. Kemudian, saya merenung mungkin ke politik membuat saya bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat,” ungkapnya.
Agus menyebutkan, walau akhirnya memutuskan mundur secara pribadi sangat mengapresiasi berbagai pihak karena telah melirik dirinya. Selanjutnya, jika muncul tawaran dari partai lain bakal melakukan pertimbangan mendalam.
Sebelumnya, diberitakan panitia tim penjaringan dan pendaftaran Balon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di PDIP Kota Salatiga pada Minggu (12/5/2024) datang pasangan Hartoko Budhiono dan Dr. KH Agus Ahmad Suaidi.
Hanya, pada Kamis (4/5/2024) majunya Dr KH Agus Ahmad Suaidi sebagai Balon Wakil Wali Kota Salatiga mendampingi kader PDIP Hartoko Budhiono disoal NU.
Para kiai dan Masyayikh NU Kota Salatiga menolak karena dinilai Agus lebih cocok sebagai Wali Kota Salatiga, bukan sebagai Wakil Wali Kota Salatiga.