Esposin, UNGARAN – OMA,14, bocah asal Dusun Ngelo, Desa Getasan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) masih mengeluhkan sakit kepala setelah peristiwa penganiayaan yang ia alami. Padahal waktu penganiayaan itu sudah berjalan dua bulan.
Hal itu diungkapkan paman korban, Yudi yang juga diamini oleh korban saat ditemui Esposin di rumahnya, Rabu (7/8/2024).
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Yadi menyebut, korban saat ini masih beberapa kali mengeluhkan sakit di bagian kepalanya. Bahkan benjolan di kepala yang diduga bekas penganiayaan itu masih ada hingga sekarang.
“Yang jelas mungkin itu (pukulan) dari sapu yang masih membekas hingga sekarang sudah dua bulan. Korban masih merasakan sakit (kepala) karena saya orang tidak punya. Hanya mengandalkan obat dari warung,” ungkap Yudi.
Selain masih mengalami sakit pada bagian kepala, lanjut Yudi, saat ini korban juga mengalami trauma. Korban masih merasakan ketakutan jika ada orang yang datang ke rumahnya ramai-ramai.
“Trauma masih karena setiap melihat TV ataupun yang arogan itu dia berteriak-teriak,” beber Yudi.
Diakuinya, setelah kejadian penganiayaan itu korban bersama ibunya juga sempat indekos di Kota Salatiga. Tujuannya untuk menangkan pikiran dan menghilangkan ketakutan korban. Saat ini korban sudah membaik dan mulai bisa bermain dengan teman-temannya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah berusia 14 tahun berinisial OMA, warga Dusun Ngelo, Desa Getasan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh temannya sendiri berinisial A. Ironisnya sang ibu pelaku juga membantu pelaku dalam melakukan penganiayaan.
Pengeroyokan dan penganiayaan itu terjadi pada Jumat (31/5/2024) malam. Berdasarkan video yang diterima espos.id, tampak korban dipukul oleh pelaku pada bagian tubuh dan kepala.
Korban meronta-ronta dan memanggil ibunya. Namun korban tidak bisa bergerak karena ibu pelaku turut serta memegang tangan korban.
Saksi mata sekaligus paman korban, Yudi, 42, mengatakan kejadian penganiayaan terjadi pada Jumat (31/7/2024) pelaku datang ke rumah korban bersama ibunya berinisial A, paman pelaku, dan teman pelaku. Mereka datang ke rumah korban sekitar pukul 22.30 WIB.