by Arief Junianto Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 11 Mei 2017 - 19:22 WIB
Gelombang pasang sebenarnya sudah terjadi sejak sepekan lalu
Harianregional.com, BANTUL—Diterjang gelombang pasang, empat rumah makan yang ada di Pantai Depok, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek porak poranda sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (11/5/2017).
Berdasarkan penuturan beberapa pemilik rumah makan itu, gelombang pasang sebenarnya sudah terjadi sejak sepekan lalu. Imbasnya, gelombang itu pun menggerus bangunan, mulai fondasi hingga atap. Fondasi hancur disusul tiang bangunan dan atap juga turut roboh akibat diterjang gelombang pasang.
Lis, salah satu pemilik rumah makan itu, menjelaskan di awal tahun ini gelombang pasang juga sempat menerjang sejumlah bangunan di sekitar pantai. Ketika itu, dia dan warga sempat memindahkan bangunan beberapa meter menjauh dari bibir pantai.
“Yang roboh bangunan baru. Kalau kerugiannya cukup banyak tapi mau menyalahkan siapa wong ini alam,” ungkapnya, Kamis. Beruntung, gelombang itu tak menyapu seluruh bangunan rumah makan miliknya. Dengan begitu, aktivitas berjualan pun masih bisa ia lakukan.
Totok, pemilik rumah makan seafood lainnya, yang juga menjadi korban ganasnya gelombang Depok, mengaku justru pasrah karena tak mungkin melawan alam. Memang, dibanding bangunan lainnya, kerusakan yang dialaminya terbilang yang paling parah.
Berbeda dengan Lis yang masih bisa membuka usahanya, Totok mengaku tak bisa membuka usaha karena bangunab untuk santap bagi tamu hancur diterjang gelombang. “Dapur dan perabotan selamat tapi tidak ada tempat untuk makannya,” tuturnya. Saat ditanya mengenai kerugian, Totok mengaku angkanya cukup besar. Untuk membangun kembali rumah makannya butuh biaya tak kurang dari Rp 20 juta.