by Ujang Hasanudin Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Minggu, 28 Juli 2013 - 16:56 WIB
Harianregional.com, GUNUNGKIDUL-Warga terminal yang tergabung dalam Perserikatan Unit Kerja (PUK) Terminal Dhaksinaga meminta pemerintah untuk memperketat aturan keluar masuk terminal untuk bus malam antar kota antar provinsi (AKAP).
Pasalnya, tertib dan tidanya bus masuk terminal mempengaruhi pendapatan warga.
Budiono, selaku ketua PUK atau Lurah Terminal Dhaksinaga mengungkapkan, pengalaman lebaran tahun lalu banyak bus malam yang jarang masuk terminal, sehingga merugikan semua pihak, baik para pedagang, krus angkutan desa, angkutan kota, pemilik kios sampai jasa ojeg.
Menurut Budiono, pemudik yang tercatat masuk terminal resmi pada tahun lalu ada sekitar 1.500 orang, padahal warga Gunungkidul yang mudik jumlahnya mencapai lebih dari 10.000. “Selain merugikan kita, kan merugikan pemerintah juga, kalau tidak masuk terminal berarti retribusi tidak masuk,’ katanya, Minggu (28/7/2013).
Budiono berharap mulai H-7 [lebaran] sudah ada petugas khusus yang memantau bus malam.