regional
Langganan

MUDIK LEBARAN 2013 : Sopir Bus di Giwangan Jalani Tes Urine

by Jumali Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Sabtu, 3 Agustus 2013 - 19:31 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Petugas dari BNNP dan salahsatu sopir bus di Terminal Giwangan, Jogja melihat alat rapid test yang digunakan untuk menguji urine, Sabtu (3/8/2013). Tes urine dilakukan BNNP & Polda DIY untuk memastikan para sopir tidak menggunakan bahan berbahaya saat menjalankan kendaraannya pada arus mudik Lebaran kali ini.
JIBI/Harian Jogja/Jumali

Harianregional.com, JOGJA-Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DIY bersama dengan kepolisian daerah (Polda) setempat menggelar tes urine bagi sopir angkutan Lebaran 2013, Sabtu (3/8/2013).

Advertisement

Tes yang dilakukan di Terminal Giwangan, dan Jombor itu dilakukan untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya.

Diharapkan dengan telah diujinya para sopir tersebut, angka kecelakaan di jalan raya saat Lebaran kali ini akan menurun.

Advertisement

Diharapkan dengan telah diujinya para sopir tersebut, angka kecelakaan di jalan raya saat Lebaran kali ini akan menurun.

Kepala Bidang Pemberantasan BNNP DIY, Sumardiyono mengatakan tes urine ini merupakan program untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas narkoba bagi pengemudi angkutan lebaran.

"Ini juga dalam rangka mendukung Polda DIY dalam meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalulitas," katanya.

Advertisement

“Mobilitas pengemudi bus ini kan tinggi pada saat ini. Karena itu para pengemudi harus mampu menyiapkan diri sedini mungkin dan membebaskan dari narkoba,” imbuhnya.

Dia menambahkan, apabila pengemudi angkutan lebaran ada yang menggunakan zat terlarang, akan mengancam kenyamanan dan keselamatan di perjalanan.

Untuk itu, para sopir bus diimbau untuk tidak mengonsumsi narkoba atau obat-obatan terlarang yang dapat mengganggu kinerjanya pada saat mengemudikan kendaraan.

Advertisement

“Kami imbau agar tidak menggunakan narkoba," harapnya. Pada tes di Terminal Giwangan, tidak semua sopir diuji. Sumardiyono mengungkapkan hanya sopir yang dinilai lelah yang wajib mengikuti tes.

"Makanya kami cek dulu dari matanya. Kalau kelihatan, baru kami wajibkan mengikuti tes. Hasilnya sendiri langsung bisa dilihat," jelasnya.

Pada tes kali ini, masih kata dia, 30 petugas BNN dan Polda DIY menggunakan lima parameter pengecekan. Selain tes vitamin, ada tes ekstasi, metafetamin, THC, Kokain dan Benzoil.

Advertisement

"Jadi tidak akan ada yang lolos nantinya. Jika positif kami lakukan penggeledahan terhadap badan dan tempat mangkalnya. Dan yang bersangkutan kami bawa ke BNN untuk tindak lanjut," jelasnya.

Advertisement
Maya Herawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif