regional
Langganan

Miris! Tiga SD Negeri di Ngawi Tak Dapat Murid Baru Sama Sekali

by Yoga Adhitama  - Espos.id Jatim  -  Selasa, 16 Juli 2024 - 20:50 WIB

ESPOS.ID - SDN Tempuran 3 Kecamatan Paron yang tidak mendapat siswa baru di tahun ajaran 2024/2025. (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Esposin, NGAWI – Sebanyak tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tidak mendapatkan siswa baru pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025. Akibatnya, tidak ada aktifitas belajar mengajar di kelas satu selama setahun ke depan di tiga sekolah ini.

Menurut Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Ngawi, secara keseluruhan di Kabupaten Ngawi terdapat 506 SDN. Dari total tersebut tiga di antaranya tidak mendapatkan murid baru untuk kelas satu.

Advertisement

Ketiga sekolah itu yakni SDN Banget 1 Kecamatan Kwadungan, SDN Tempuran 3 Kecamatan Paron, dan SDN Semen 6 Kecamatan Paron. Selain ketiga sekolah tersebut di Kabupaten Ngawi juga terdapat beberapa sekolah yang minim pendaftaran siswa baru sehingga banyak yang belum terpenuhi jumlah pagu yang ditentukan.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Ngawi, Zainal Fanani, mengungkapkan penyebab utama tidak adanya pendaftar murid baru kelas satu di sekolah tersebut lantaran jumlah penduduk di wilayah itu sangat sedikit. Selain itu lulusan dari Taman Kanak-kanak (TK) juga tidak ada, sehingga ketiga sekolah itu saat ini tidak mempunyai siswa kelas satu.

Advertisement

“Di wilayah itu memang penduduknya kecil dan penduduk yang usia anak sekolah kelas satu memang tidak ada,” ungkapnya, Selasa (16/7/2024).

Meski demikian, Zainal memastikan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di ketiga sekolah tersebut masih tetap berlangsung. Selain itu, tidak ada pengurangan guru karena kekurangan murid. Guru yang saat ini menjadi pengajar di kelas satu akan diperbantukan mengajar di kelas dua hingga enam.

Advertisement

“Kalau memang siswa kelas satu tidak ada ya tidak terselenggara KBM di kelas satu, tapi kalau kelas dua hingga enam pembelajaran tetap. Tenaga pendidik juga diperbantukan untuk kelas-kelas yang ada,” imbuhnya.

Dikbud Ngawi sejatinya juga sudah mengimbau lembaga-lembaga sekolah untuk berkoordinasi dengan jajaran di bawahnya. Namun, karena di tahun ini di beberapa wilayah itu tidak ada siswa kelas satu maka sekolah tersebut tidak ada pendaftarnya.

“Sebenarnya kami sudah mewanti-wanti lembaga sekolah SD untuk berkoordinasi dengan sekolah dibawahnya. Selama ini komunikasinya sudah baik, mungkin karena lulusan TK disitu memang minim maka tidak ada siswa,” tandasnya.

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif