regional
Langganan

Kontraktor Proyek Jembatan Sidolaju Ngawi Minta Tambahan Anggaran, Ini Alasannya

by Yoga Adhitama  - Espos.id Jatim  -  Selasa, 24 September 2024 - 22:01 WIB

ESPOS.ID - Proses pembangunan Jembatan Sidolaju di Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (24/9/2024).(Solopos.com/Yoga Adhitama)

Esposin, NGAWI – Sekitar 2.500 kepala keluarga di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, akhirnya bisa tersenyum lega. Pasalnya, jembatan yang diimpikan oleh warga selama bertahun-tahun untuk akses utama menyeberangi Sungai Bengawan Solo sudah mulai dibangun.

Pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Sidolaju, Widodaren, dan Gembol, Karanganyar, Ngawi itu saat ini sudah memasuki pekan ke-19. Saat ini realisasinya sudah mencapai 79,61 persen dari yang direncanakan 31,44 persen, atau surplus 48,17 persen.

Advertisement

Proyek tersebut bernilai kontrak sebesar Rp9,94 miliar dengan pemenang tender CV Jasa Karya. Meski mengalami surplus dalam pengerjaanya, namun pihak kontraktor pelaksana meminta tambahan anggaran kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ngawi untuk beberapa pekerjaan tambahan.

Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Ngawi, Rachmad Fitrianto, mengatakan addendum dari CV Jasa Karya yang dikabulkan hanya sekitar Rp320 juta. Pekerjaan tambahan itu meliputi pergantian dari paving ke rigid beton pada jalan menuju jembatan, pekerjaan drainase dan gorong-gorong untuk sistem pembuangan air pada jalan rigid beton. Lalu sayap pengaman di tebing agar tebing tidak tergerus air.

Advertisement

“Semula nilai kontrak Rp9,94 miliar, bertambah menjadi Rp10,27 miliar. Permintaan addendum anggaran kita kabulkan karena pekerjaan urgen. Pihak pelaksana meminta diganti rigid beton agar usia jalan lebih lama. Selain itu juga agar jembatan awet dan tidak banjir pada jalan menuju jembatan,” katanya saat ditemui di ruangannya, Selasa (24/9/2024).

Rachmad menambahkan, jembatan yang melintas di Sungai Bengawan Solo itu memiliki bentang 120 meter. Sebenarnya butuh anggaran banyak, namun karena keterbatasan anggaran, perencanaannya fokus pada jembatan. Saat pekerjaan, ternyata butuh pengaman lainnya yang penting, sehingga dievaluasi.

Advertisement

“Tapi tambahan itu masih di bawah pagu kita Rp10,3 miliar,” terangnya.

Kendati meminta tambahan anggaran untuk peningkatan pekerjaan, CV Jasa Karya tidak meminta perpanjangan waktu pekerjaan. Jika sesuai kontrak, pekerjaan ditarget rampung 27 Desember nanti. Namun jika dilihat progres pekerjaan Rachmat mengatakan proyek strategis itu bisa lebih cepat hingga awal Desember mendatang.

Sebelum adanya jembatan itu, warga Desa Sidolaju, Ngawi dan Desa Gembol, Karanganyar, menjadikan perahu kayu sebagai moda transportasi untuk menyeberangi aliran Bengawan Solo. Pada 16 tahun lalu, sekitar 2008 warga setempat diketahui telah mengajukan permohonan pembangunan infrastruktur itu.

Rachmat menjelaskan, pembangunan jembatan tidak kunjung terealisasi karena terkendala status jalan. Akses menuju lokasi pembangunan jembatan itu berstatus milik desa.

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif