regional
Langganan

Mereka yang Berjasa Menurut Dokter Yap

by Uli Febriarni Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Senin, 24 November 2014 - 11:05 WIB

ESPOS.ID - Yap Tjai Hok (kanan) mewakili keluarga besar Yap Hong Tjoen menerima penghargaan Dr.Yap Prawirohusodo, Sabtu (22/11/2014). (Harian Jogja/Uli Febriarni)

Penyerahan Anugerah Dr.Yap Prawirohusodo diberikan kepada Yap Tjai Hok dan Sumarni Basarodin. Siapa mereka? Berikut kisah yang dihimpun wartawan Harianregional.com, Uli Febriarni.

Penghargaan Dr.Yap Prawirohusodo merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Yayasan Dr.Yap Prawirohusodo. Penghargaan itu ditujukan kepada seluruh anggota yayasan yang telah bekerja keras dan bersungguh-sungguh serta penuh sinergi dalam kebersamaan mewujudkan program yayasan.

Advertisement

Di ruang aula, yang berada di lantai kedua gedung operasi Rumah Sakit Mata Yap, Sabtu (22/11/2014), seorang lelaki berwajah oriental mengenakan batik, menerima penghargaan yang diserahkan GBPH.Prabukusumo, Ketua Yayasan Dr.Yap Prawirohusodo.

Saat pembawa acara menyebutkan sebuah nama, tersebutlah Yap Tjai Hok, cucu dari Dr.Yap Hong Tjoen, sang pendiri RS Mata Yap. Datang jauh-jauh dari Belanda, Tjai Hok tak lupa menegaskan Indonesia negerinya juga.

“Selamat pagi,” dia mencoba menyapa hadirin, dengan bahasa Indonesia. Sontak, hadirin menjawab salam itu dengan sedikit tersipu malu. Di akhir sambutan, Tjai Hok pun berucap, “Terima kasih.”

Advertisement

Mewakili keluarga Yap Hong Tjoen sebagai penerima penghargaan, Tjai Hok menilai yayasan masih menjalankan fungsi dengan baik dan digerakkan banyak orang yang berdedikasi tinggi.

“[Almarhum] kakek saya pasti senang melihat kemajuan yang ada di sini [RS Mata Yap],” ujarnya. Tjai Hok mengaku senang mengetahui cara RS Mata Yap beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Selain sumber daya manusia yang berkualitas, RS Mata Yap juga memiliki peralatan dengan kualitas tinggi serta respek sosial yang baik.

Advertisement

Selesai Tjai Hok, ada seorang lagi yang naik mimbar, yakni Sumarni Basarodin. Dia mewakili mendiang suaminya, Basarodin Kusniomalebari, sang penerima penghargaan.

Basarodin merupakan dokter mata yang mengabdi dan memberikan dedikasinya secara penuh kepada RS Mata Yap, sepeninggal Dr.Yap Hong Tjoen.

Kehadiran Basarodin ke Jogja penuh dinamika. Ia yang saat itu sudah mapan dengan karirnya di Jakarta, rela ke Jogja untuk mengabdi. Tak ayal, sejumlah sanak saudara dan rekan mempertanyakan sikap Basarodin.

“Nuraninya berkata lain, ia [Basarodin] mengutamakan ketenangan dan kesempatan untuk memberikan pengabdian. Walau ia tahu, secara materiil sangat jauh di bawah Jakarta,” tutur Sumarni.

GBPH Prabukusumo mengungkapkan penghargaan yang diterimakan kepada keluarga Yap dan Basarodin tidak akan seimbang dengan jasa-jasa kedua tokoh itu. Namun, keberadaan dan peran RS Mata Yap kepada masyarakat merupakan penghargaan yang bersifat monumental.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif