by Jumali Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Sabtu, 13 Agustus 2016 - 09:20 WIB
Makanan berbahaya diharapkan tak lagi ditemukan.
Harianregional.com, TEGALREJO — Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY mengakui bahwa temuan mi boraks di Bantul beberapa waktu lalu adalah temuan kali pertama di DIY pada tahun ini.
Agar kejadian tidak terulang, BBPOM bersama dengan sejumlah pihak akan mengintensifkan pengawasan terhadap produk pangan olahan.
“Untuk boraks di Bantul itu baru kali pertama. Dan ada informasi bahwa itu masuk pembinaan Dinkes Bantul, untuk kepastiannya silahkan tanya ke Dinkes,” ujar Kepala BBPOM DIY I Gusti Ayu Adhi Aryapatni saat dihubungi Harianregional.com, Jumat (12/8/2016) siang.
Menurut Ari-panggilan akrab I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, selama ini dari operasi yang dihelat oleh pihaknya bersama dengan sejumlah instansi didapatkan ada beberapa makanan olahan mengandung boraks.
Meski demikian, makanan olahan yang mengandung boraks tersebut tidak berasal dari DIY, akan tetapi dari beberapa daerah di luar DIY.
“Salah satunya adalah saat operasi yang kami gelar pada sebuah Pasar di kawasan Sleman. Didapatkan bahwa makanan mengandung boraks ternyata berasal dari Jawa Tengah,” ungkap dia.
Atas temuan itu, Ari menyatakan telah meminta kepada semua pihak terutama pedagang dan konsumen untuk mewaspadai keberadaan boraks. Hal ini dikarenakan ada pergeseran penyalahgunaan zat berbahaya dari formalin ke boraks.
“Kalau untuk formalin saat ini kebetulan sudah tidak diketemukan,” sambung dia.