by Mayang Lestari Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Selasa, 9 Agustus 2016 - 05:40 WIB
Harianregional.com, WONOSARI-Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan Gunungkidul berencana menambah jumlah bangunan rumah sakit.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memaksimalkan dan memenuhi pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah pelosok yang jauh dari kota.
Kepala Seksi Bina Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Dinkes Gunungkidul, Martha Handoko mengatakan bahwa saat ini pemerintah daerah sedang menjalankan proses pembangunan rumah sakit di Desa Jetis, Kecamatan Saptosari.
Ia mengatakan pemda berencana membangun tiga rumah sakit daerah, dua diantaranya merupakan peningkatan UPT Puskesmas. Dua wilayah yang masih direncanakan yakni peningkatan UPT Puskesmas Patuk II dan UPT Puskesmas Ponjong II.
Sedangkan pembangunan yang dilakukan di Saptosari masih berjalan hingga saat ini dengan perkiraan menghabiskan biaya hingga Rp100 M
"Kalau yang dua lainnya belum fix,yang di Saptosari sudah pembebasan lahan oleh pemda, sekarang sedang proses mengurus dokumen izinnya," kata dia.
Martha mengatakan bahwa kapasitas bed (tempat tidur) rumah sakit di Gunungkidul dirasa belum memenuhi kebutuhan masyarakat Gunungkidul. Saat ini hanya tersedia kapasitas sebanyak 355 bed dengan rincian RSUD Wonosari dengan kapasitas sebanyak 177 bed, RS Nur Rohmah 52 bed, Panti Rahayu 50 bed, Pelita Husada 44 bed, dan PKU Muhammadiyah 32 bed.
Hal tersebut jika ditotal hanya bejumlah setengah dari kebutuhan penduduk Gunungkidul yang berjumlah sekitar 749.000 orang. Martha menjelaskan, standar tersebut diperhitungkan dari data statistik dengan perbandingan 1:1.000 penduduk. artinya dari 1.000 penduduk diperkirakan yang mondok atau menjalani rawat inap satu orang. Sehingga sebanyak 749.000 penduduk dibutuhkan minimal 749 bed untuk mencukupinya.
Diakuinya bahwa rumah sakit Gunungkidul belum dapat menampung pasien yang menjalani rawat inap sehingga harus dirujuk ke rumah sakit di Jogja. Ia mengatakan terdapat dua faktor rumah sakit memberikan rujukan kepada pasien, salah satu faktornya yakni dikarenakan kurangnya ketersediaan bed ataupun bangsal di rumah sakit yang ada di Gunungkidul.