by Eva Syahrani Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Sabtu, 15 Desember 2012 - 19:29 WIB
Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro mengungkapkan pemerintah desa memang telah menganggarkan bantuan untuk bencana alam yang diambil dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Diperkirakan sekitar Rp5 juta akan di salurkan untuk korban angin kencang tersebut. Jumlah itu akan dibagi rata untuk setiap rumah yang layak terkena. Bantuan awalnya akan diberikan Jumat siang (14/12), namun terpaksa tertunda. Sebab jumlah total data inventarisasi yang dilakukan oleh masing-masing Dukuh tidak sesuai perkiraan.
Data yang masuk mencapai sekitar 100 rumah yang dianggap mengalami kerusakan. Hal itu sangat jauh dari perkiraan semula yang hanya sekitar 30 rumah rusak. “Rencananya kami memang akan menyalurkan bantuan Desa kepada korban sebagai bentuk rasa simpati pemerintah terhadap musibah yang dialami. Tetapi karena datanya sangat banyak, jadi kami tadi terpaksa melakukan verifikasi dahulu,” kata Wahyudi, Jumat sore (14/12/2012).
Panggungharjo Salurkan Bantuan
BANTUL— Pemerintah Desa Panggungharjo, Senin (17/12) besok berencana menyerahkan bantuan Desa kepada korban angin kencang yang menerjang Desa tersebut beberapa waktu yang lalu
Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro mengungkapkan pemerintah desa memang telah menganggarkan bantuan untuk bencana alam yang diambil dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Diperkirakan sekitar Rp5 juta akan di salurkan untuk korban angin kencang tersebut. Jumlah itu akan dibagi rata untuk setiap rumah yang layak terkena.
Bantuan awalnya akan diberikan Jumat siang (14/12), namun terpaksa tertunda. Sebab jumlah total data inventarisasi yang dilakukan oleh masing-masing Dukuh tidak sesuai perkiraan.
Data yang masuk mencapai sekitar 100 rumah yang dianggap mengalami kerusakan. Hal itu sangat jauh dari perkiraan semula yang hanya sekitar 30 rumah rusak.
“Rencananya kami memang akan menyalurkan bantuan Desa kepada korban sebagai bentuk rasa simpati pemerintah terhadap musibah yang dialami. Tetapi karena datanya sangat banyak, jadi kami tadi terpaksa melakukan verifikasi dahulu,” kata Wahyudi, Jumat sore (14/12). (vas)