regional
Langganan

KETERSEDIAAN LISTRIK : Kalangan Industri di Jateng Tak Perlu Khawatir Kekurangan Listrik

by Insetyonoto Jibi Kanalsemarang  - Espos.id Regional  -  Jumat, 18 Desember 2015 - 12:50 WIB

ESPOS.ID - Tanki-tanki ukuran besar tempat penyimpanan bahan bakar solar PT Indonesia Power Unit Pelaksana Semarang Jl. Ronggowarsito kompleks Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis (17/12/2015). (Insetyonoto/JIBI/kanalsemarang)

Ketersediaan listrik untuk kalangan industri dinilai masih cukup.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Kalangan industri di Jawa Tengah (Jateng) tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan listrik, karena kapasitas listrik yang ada mampu mencukupi kebutuhan industri.

Advertisement

Hal ini diungkapkan Manager Penyaluran dan Pengaturan Beban (P3B) Jawa-Bali Sumaryadi kepada wartawan pada Media Gathering di Kantor PT Indonesia Power Unit Pelaksana Semarang Jl. Ronggowarsito kompleks Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis (17/12/2015). Menurut Sumaryadi kapasitas listrik di Jawa-Bali termasuk Jateng saat ini sebesar 31.000 wegawatt (MW).

“Sedangkan beban puncak pemakaian listrik Jawa-Bali sebesar 24.000 MW, sehingga masih surplus tujuh MW,” katanya.

Advertisement

“Sedangkan beban puncak pemakaian listrik Jawa-Bali sebesar 24.000 MW, sehingga masih surplus tujuh MW,” katanya.

Beban puncak penggunaan listrik oleh konsumen yakni terjadi antara pukul 18.00 WIB sampai 22.00 WIB. Beban puncak listrik di Jateng mencapai sebesar 4.000 MW.

Untuk itu, lanjut Sumaryadi kalangan industri di Jateng tidak perlu khawatir terhadap pasokan listrik. Demikian pula dengan pengusaha yang akan membuka usaha di Jateng akan dijamin pasokan listrik.

Advertisement

Menanggapi Jateng diprediksikan akan mengalami krisis listrik pada 2017, Sumaryadi mengungkapkan hal itu bisa terjadi bila pembangunan trasmisi listrik berhenti sama sekali.

Padahal saat pembangunan trasmisi listrik di sejumlah daerah di Jateng tarsus berjalan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap berkapasita 660 MW yang akan beroperasi 2016 dan PLTU Batang berkapasitas 2 X 1.000 MW. “Jadi prediksi Jateng akan krisis listrik pada 2017 adalah berlebihan,” ujarnya.

Sementara itu, PT Indonesia Power yang bergerak di pembangkitan tenaga listrik serta jasa operasi dan pemeliharaan pembagkit memegang peran penting dalam kelistrikan di Indonesia.

Advertisement

Perusahaan yang dibentuk pada 3 Oktober 1995 ini berawal pada pengelolaan pembangkit listrik di Jawa-Bali, tapi sekarang telah melakukan pengembangan bisnis jasa operasi pemeliharaan di seluruh Indonesia baik melalui pengelolaan sendiri atau melalui anak perusahaan dan usaha patungan.

PT Indonesia Power mengelola lima unit pembangkitan (UP) yakni UP Suralaya, UP Semarang, UP Perak Grati, UP Siguling, dan UP Mrica. Serta enam unit jasa pembangkitan (UPJ) yakni UPJ Banten 1 Suralaya, UPJ Banten 2 Labuan, UPJ Banten 3 Lontar, UPJ Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu, UPJ Jawa Tengah 2 Adipala, dan UPJ Pangkalan Susu, serta tiga unit pembangkitan dan jasa pembangkitan (UPJP) yakni UPJP Priok, UPJP Bali, dan UPJP Kamojang.

Kepala Bidang Komunikasi Korporat PT Indonesia Power Fanina Andini mengatakan media gathering merupakan sarana untuk lebih mempererat hubungan dengan insan media. “Kegiatan media gathering rutin kami adakan supaya hubungan dengan insan media lebih erat,” ujar dia.

Advertisement

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif