Esposin, UNGARAN -- Kementerian Pertanian meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menambah luas tanaman pangan di wilayahnya, terutama padi. Penambahan luas tanaman padi itu dilakukan guna menjamin ketersediaan pangan nasional.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan (Dirjen TP) Kementerian Pertanian (Kementan), Yudi Sastro, mengatakan selama ini Jateng menjadi salah satu daerah lumbung pangan nasional. Bahkan produksi padi di Jateng mampu menempati urutan ketiga terbanyak secara nasional di bawah Jawa Timur dan Jawa Barat.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Meski demikian, lahan baku sawah (LBS) di Jateng terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal itu pun akan berdampak pada produksi pangan di Jateng dan juga secara nasional.
”Kalau berdasar data BPS, LBS-nya terus berkurang, sekitar 62.000 hektar per bulan. Kalau ada pengurangan berarti Jateng harus memastikan indeks pertanian tetap tinggi dan produksi pertaniannya tetap tinggi juga,” ujar Yudi saat dijumpai wartawan seusai Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) Padi Jagung Kedelai di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Rabu (11/9/2024).
Dalam rakor yang turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian se-Jateng itu, Yudi pun meminta setiap daerah di Jateng untuk menambah luas area tanaman padi guna menjaga produksi pertaniannya. Ia melihat masih banyak daerah di Jateng sebenarnya memiliki potensi untuk ditanami padi belum tergarap.
“Secara potensi, Jateng itu masih ada sekitar 490.470,2 hektare yang bisa ditambah [luas tanam padi]. Tapi, kita enggak muluk-muluk. Targetnya cukup 100.000 hektare saja per bulan sudah bagus,” imbuhnya.
Yudi pun berharap target itu bisa dicapai Jateng secara optimal. Apalagi, selama ini Jateng merupakan salah satu lumbung pangan nasional.
”Makanya, kita harus dorong ini Jateng supaya LBS-nya ditambah. Kalau bisa Jateng jadi nomor dua lagi [lumbung padi nasional],” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Supriyanto, mengaku siap memenuhi target dari Kementerian Pertanian untuk menambah luas tanam padi. Salah satunya dengan mendorong para petani untuk memaksimalkan lahan pertaniannya
”Kita akan dorong petani, kita sediakan benih dan juga pompa [air],” kata Supriyanto.
Supriyanto menambahkan sebenarnya secara produksi padi Jateng masih cukup terjaga. Bahkan sepanjang tahun 2024 ini, produksi padi di Jateng telah berada di angka 7 juta ton, atau sekitar 77% dari target yang dicanangkan yakni 9 juta ton.
Meski demikian, Supriyanto tidak menampik jika ada pengurangan luas tanam padi di Jateng. Salah satu faktor penyebabnya adalah cuaca penyebabnya adalah faktor cuaca seperti El Nino yang melanda pada tahun 2023 lalu.