Espos.id, SEMARANG — Bagi kamu yang pernah berolaharga di GOR Tri Lomba Juang (TLJ) Kota Semarang. Mungkin pernah melihat sekelompok orang berjalan kaki sembari menggunakan dua tongkat ski?
Ya, mereka adalah sekelompok orang yang tergabung dalam Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KNJI) Cabang Semarang.
Promosi Melalui Pemberdayaan, BRI Angkat Potensi Klaster Buah Kelengkeng di Tuban
Olahraga jalan nordik sendiri berasal dari Finlandia dan mulai populer di Indonesia sekitar tahun 2019.
Ketua KNJI Cabang Semarang, Zainal Ahmad mengaku olahraga jalan nordik ini belum terlalu populer di kalangan anak muda. Mayoritas anggota yang bergabung dengan KNJI Cabang Semarang adalah para lansia.
Sebetulnya olahraga jalan nordik bagus untuk semua kalangan usia. Pasalnya jalan nordik merupakan olahraga paling sehat lantaran hampir menggerakan semua anggota tubuh.
“Kami sudah punya sekitar 200 anggota yang mayoritas orang dewasa dan lansia. Rata-rata usianya mulai dari 50-60 tahun,” ucap lelaki yang akrab disapa Zainal kepada Espos.id, Minggu (8/9/2024).
Sejak mulai populer di Indonesia, olahraga jalan nordik dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat.
Bahkan komunitas KNJI sudah menyebar di berbagai daerah seperti Jakarta, Yogyakarta, Cepu, Solo, Karanganyar, Klaten, Temanggung, Semarang dan sejumlah daerah lainnya di Jawa Timur.
Untuk melakukan olahraga jalan nordik ini, Zainal menyebut tidak ada keterampilan khusus. Hanya saja para anggota perlu melakukan pemanasan agar terhindar dari risiko cedera.
Setelah pemanasan, mereka akan mulai mengelilingi lapangan TLJ sebanyak 2-5 kali putaran atau minimal 3000 langkah.
Zainal juga menyakini olahraga ini bisa juga menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti saraf tulang, sendi, penyembuhan setelah operasi, hingga mengoreksi postur tubuh.
“Olahraga jalan nordik ini kan pakai dua tongkat disisi kanan dan di sisi kiri. Jadi kita paksa kekuatan tangan dan kaki. Akhirnya postur tubuh jadi terbenahi,” katanya.
Salah satu anggota KNJI Cabang Semarang, Wati Heru, telah merasakan manfaat dari olahraga jalan nordik. Sebelum bergabung dengan KNJI, dia punya permasalahan pada otot tangan.
Kemudian beberapa bulan usia bergabung dan rutin melakukan jalan nordik. Kondisinya justru semakin membaik dan kini otot tangan lebih mudah digerakkan.
“Dulu tangan saya sakit, pakai obat kok tidak sembuh-sembuh. Pas coba jalan nordik pakai tongkat ini jadi enakan. Kayak stimulasi ototnya lebih berdampak,” tuturnya.
Wati sapaan akrab Wati Heru menilai olahraga jalan nordik sangat bagus untuk keseimbangan tubuh dan imun. Olahraga ini dapat membantu kebutuhan para lansia dan juga anak-anak muda.
“Semoga ke depannya jalan nordik dikenal lebih banyak orang. Sehingga mereka dapat merasakan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh,” tukasnya.