by Insetyonoto Jbii Semarangpos.com - Espos.id Regional - Kamis, 3 Maret 2016 - 23:50 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Tengah menyatakan Job Fair Semarang tidak boleh dibisniskan dengan menarik tiket mahal.
“Tidak boleh [dibisniskan dengan menarik tiket mahal] karena tujuan job fair membantu pencari kerja untuk mempertemukan secara langsung dengan perusahaan,” kata Kepala Disnakertransduk Jawa Tengah (Jateng) Wika Bintang dimintai konfirmasi Semarangpos.com, Kamis (3/3/2016).
Pernyataan itu dikemukakan terkait dengan para pencari kerja yang mengeluhkan mahalnya tiket masuk bursa kerja di Gedung Wanita, Jl. Sriwijaya, Kota Semarang senilai Rp25.000/orang. Job Fair Semarang selama dua hari, Rabu-Kamis (2-3/3/2016), itu diselenggarakan event organizer Qantum Mitra Utama.
Untuk masuk ke dalam ruangan Job Fair Semarang, pencari lowongan kerja harus membeli tiket di depan senilai Rp25.000 dan mendapatkan satu bungkus obat tolak angin Antangin. “Tiketnya terlalu mahal, masak mau mencari kerja sudah harus mengeluarkan uang Rp25.000,” keluh pencari kerja Alvian asal Pati.
Perusahaan Swasta Wika lebih lanjut menyatakan izin penyelenggarakan job fair merupakan wewenang dinas tenaga kerja dan tranmigrasi kabupaten atau kota setempat. “Bila ada yang melanggar ketentuan menjadi tugas dari dinas tenaga kerja dan transmigrasi memberikan peringatan,” ujarnya.
Dia menambahkan akan mengomunikasikan dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang terkait pelaksanaan Job Fair Semarang tersebut. ”Terima kasih informasinya,” imbuh Wika.
Panitia dari Quantum Mitra Utama Hartoyo sebelumnya mengatakan alasan menarik tiket Rp25.000 karena biaya operasional penyelenggaraan bursa lowongan kerja mahal. ”Kami kan perusahaan swasta, beda kalau yang mengadakan job fair pemerintah bisa gratis karena dibiayai APBD,” jelas dia.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya