by Lugas Subarkah - Espos.id Jogja - Kamis, 17 Maret 2022 - 13:53 WIB
Esposin, JOGJA -- Seorang pemuda dari Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, diringkus polisi karena menjalankan prostitusi online dengan mempekerjakan dua orang temannya sebagai pekerja seks komersial.
Pemuda berinisial MR itu menjadi muncikari sekaligus menjalankan prostitusi secara online itu di salah satu hotel di Kapanewon Depok.
Kasubdit IV Ditreskrimum Polda DI Yogyakarta, AKBP Budi Suwarnano, mengatakan kasus ini terungkap setelah polisi melakukan razia di salah satu hotel di Kapanewon Depol pada 2 Februari 2022. Pada saat dilakukan pemeriksaan di hotel itu, polisi mendapati seorang laki-laki dan seorang perempuan di dua kamar yang berbeda.
Baca Juga: Antisipasi Harga Pangan Naik, Ini yang Dilakukan Pemkot Jogja
Dua perempuan yang sebenarnya teman dari pemuda 27 tahun itu berinisial FA dan RF. Kedua perempuan yang dijadikan PSK ini berasal dari luar Jogja.
Berdasarkan keterangan, MR mendapatkan uang senilai Rp6 juta dari transaksi pada malam itu. Dari total pembayaran itu, MR mendapat jatah Rp2,5 juta. Sedangkan sisanya dibagi untuk kedua korban dan untuk membayar kamar hotel.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti kondom yang sudah terpakai dan yang belum, handphone, tisu bekas, uang tunai Rp2 juta dan Rp1,5 juta, seprai, dan dua kunci kamar hotel.
Budi mengatakan tersangka telah menkalankan bisnis prostitusi online ini sebanyak dua kali di wilayah Jogja.
Baca Juga: Siskaeee, Perempuan Pamer Kelamin di Bandara YIA Jalani Sidang 21 Maret
“Jadi ini karena pergaulan dan karena [saling] mengenal. Ada kesepakatan lalu jadi. Jadi bukan karena unsur paksaan,” kata dia, Kamis (17/3/2022).
Dalam kasus ini, tersangka dianggap telah melakukan tindak pidana perekrutan dan eksploitasi untuk dijadikan pekerja seks dan mempermudah orang lain melakukan perbuatan cabul oleh orang orang lain dengan orang lain dan menjadikannya sebagai pekerjaan dan mengambil keuntungan.
Atas perbuatannya, MR dikenakan Pasal 2 dan 12 UU No. 21/2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan hukuman tiga sampai 15 tahun penjara serta dena Rp120 juta sampai Rp600 juta.
“Serta Pasal 296 dan 506 KUHP dengan ancaman pidana kurungan paling lama satu tahun empat bulan,” kata dia.