by Newswire - Espos.id Jateng - Minggu, 16 Mei 2021 - 15:41 WIB
Esposin, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengancam akan mencabut izin operasi objek wisata yang mengabaikan kesemalatan pengunjung. Ancaman ini dikeluarkan selepas insiden perahu terbalik di objek wisata Waduk Kedung Ombo, Boyolali yang menewaskan sedikitnya tujuh pengunjung, Sabtu (15/5.2021).
"Saya dikirimi videonya, ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas. Mereka juga tidak dibekali jaket keselamatan. Saya minta pengelola harus bertanggung jawab, kalau perlu izinnya dditinjau ulang atau kalau perlu izinnya dicabut," kata Ganjar di Semarang, Minggu (16/5/2021).
Ia menyesalkan insiden terbaliknya perahu wisata tersebut dan meminta insiden tersebut tidak terulang karena selain melebihi kapasitas, para penumpang juga tidak dibekali pelampung dan jaket keselamatan saat menaiki perahu.
Baca Juga: Ini Daftar 7 Korban Meninggal Dunia Insiden Perahu Terbalik Waduk Kedungombo
Menurut dia, kejadian itu harus menjadi pembelajaran. Sehingga seluruh bupati/wali kota diminta tidak ragu untuk menutup destinasi wisata yang tidak bisa dikontrol. Baik sisi jumlah pengunjung maupun keselamatannya."Sekarang masih dalam operasi pencarian [korban tenggelam], tadi malam laporannya, operasi SAR masih kita lakukan karena informasinya masih ada tiga yang belum ketemu. Saya minta untuk terus dilakukan pencarian," ujarnya.
"Tantangan mereka saat ini, selain mengendalikan jumlah pengunjung, faktor yang tidak boleh diabaikan adalah keselamatan. Maka seperti yang berkali-kali saya ingatkan, kira-kira bisa mengelola tidak? Kalau tidak bisa dikontrol, tutup saja," tegasnya.
Baca Juga: 4 Fakta Tentang Waduk Kedungombo, Lokasi Perahu Wisata Terbalik
Selain insiden di Waduk Kedung Ombo, Ganjar juga menyoroti ramainya sejumlah destinasi wisata di Jateng saat libur Lebaran meski pandemi Covid-19."Saya minta SOP ditaati, pembatasan pengunjung harus dilakukan, petugas harus sering patroli untuk terus mengingatkan. Bupati/wali kota tidak usah ragu menutup kalau itu tidak ditaati, daerah lain juga sama, kerumunan banyak dan itu membahayakan. Kita harus menjaga semuanya, kalau tidak maka akan sulit untuk mengembalikan kondisi seperti semula," ujarnya.