by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 24 Januari 2013 - 18:15 WIB
JOGJA—Walikota Jogja Haryadi Suyuti memilih berhati-hati menyikapi polemik 20 bus milik Pemkot Jogja yang dihibahkan ke Pemerintah DIY beberapa tahun lalu. Dia memilih menunggu pembahasan baik dari Pemerintah DIY maupun DPRD DIY.
Menurut Haryadi, status pinjam pakai 20 bus tersebut kepada Pemerintah DIY bertujuan untuk menunjang prasarana dan transportasi publik di Jogja. Ikatan hibah bus tersebut melalui mekanisme G2G (government to government). Kemudian, oleh Pemerintah DIY 20 bus tersebut diserahkan kepada PT Jogja Tugu Trans (operator Trans Jogja ) untuk dimanfaatkan.
“Kalau saat ini dipermasalahkan, kami tinggal nunggu saja. Itu diberikan G to G. Kalau proses plat merah menjadi plat kuning, mekanismenya bagaimana? Itu belum jelas. Yang jelas, niat kami untuk menghibahkan itu sudah sesuai manfaatnya,” jelas Haryadi di jalan Malioboro, Jogja, pekan ini.
Kendati masih dipersoalkan, dia optimistis akan ada solusi terkait masalah tersebut. Bahkan, bila 20 bus yang saat ini menjadi Trans Jogja harus dikembalikan ke Pemkot, pihaknya tidak akan mempermasalahkan. “Kalau dikembalikan, ya akan kami manfaatkan. Biarlah [solusi dari Pemerintah DIY dan PT JTT] proses ini berjalan dulu,” ungkapnya.