by Imam Yuda Saputra - Espos.id Regional - Kamis, 22 April 2021 - 22:45 WIB
Esposin, SEMARANG — Setelah vaksin Nusantara di sudutkan belakangan hari ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru memanggil sejumlah penelti yang terlibat penelitian vaksin itu di kantornya, Kamis (22/4/2021). Pertemuan tersebut digelar secara tertutup selama lebih dari satu jam.
Seusai pertemuan, sejumlah personel tim peneliti vaksin Nusantara tersebut enggan berkomentar dan memilih tutup mulut. Mereka langsung pergi meninggalkan lokasi saat hendak diwawancara awak media.
Sebaliknya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang mengundang para peneliti itu buka suara. Ia mengaku sengaja mengundang tim peneliti vaksin Nusantara untuk membahas perkembangan vaksin yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu.
Baca Juga: Turn Back Hoax: Vegetarian Kebal Covid-19?
Baca Juga: Turn Back Hoax: Vegetarian Kebal Covid-19?
“Saya hanya ingin menanyakan sampai mana progresnya. Kemarin kan kebetulan penelitian di sini [RSUP Kariadi Semarang], terus dilanjutkan di RSPAD Gatot Soebroto. Jadi saya ingin tahu progresnya sampai di mana? Dulu kendalanya pas di sini apa? Saya minta laporan tertulisnya,” ujar Ganjar kepada awak media.
Kepada tim Vaksin Nusantara yang diundangnya itu, Ganjar mengklaim ingin mengetahui apa yang belum beres dan apa yang tidak beres. Apakah dari sisi kelembagaan, regulasi, metode/metodologi, sampel, dan lainnya.
Baca Juga: Waspada, 4 Zodiak Ini Sangat Posesif!
Ditanya soal permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan vaksin Nusantara, Ganjar mengatakan tidak tahu. Ia hanya mengikuti dari pemberitaan yang disiarkan media massa.
"Kalau masalahnya apa, ya saya tidak tahu. Apakah izinnya, apakah di metode saya tidak tahu. Justru ketika saya nonton televisi lihat di berita prosesnya jalan lagi di RSPAD, lo berati tidak ada masalah, terus apa yang kemarin ramai-ramai?" tanyanya.
Baca Juga: Maklumi, 4 Zodiak Ini Konon Sensitif...
Tujuannya, masih menurut Gubernur Jateng itu adalah untuk mendapat laporan. Sebab, sambungnya, Jateng menjadi tempat pengembangan vaksin Nusantara itu.
Atas dasar itu, Ganjar merasa berkepentingan untuk mendapatkan laporan. Ganjar menilai sejumlah persoalan harus segera diselesaikan. Terlebih lagi, saat ini Indonesia sedang membutuhkan vaksin dalam rangka penanganan pandemi Covid-19.
"Kita kan lagi butuh vaksin banyak. Berakar dari kasus India, sekarang kita kesulitan mendapat vaksin. Target-target vaksinasi yang sudah dicanangkan sekarang harus tersendat,” ujarnya.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos