by Redaksi - Espos.id Jogja - Rabu, 5 Februari 2014 - 10:25 WIB
Rencana awal, kelompok paguyuban pasar akan menambah variasi dagangan, dan tidak hanya melayani handphone dan elektronik, melainkan barang konveksi seperti baju dan kain akan ikut berjualan di area itu, tepatnya di kios sebelah timur.
“Sayang awal februari harusnya kami sudah buka, tapi sampai saat ini urung bisa melaksanakan,” kata Ketua Paguyuban Pasar Kranggan, Danang Effendi, Selasa (4/2/2014).
Dia mengakui, alasan keterlambatan hanya pada masalah teknis kesiapan, sementara dari sisi variasi barang dagangan tidak mengalami hambatan dari pengguna kios. Malahan, mereka mendukung rencana itu, dengan harapan aktivitas di lantai 2 bisa meningkat.
“Ada 3 pengusaha yang katanya belum siap dan kami masih menunggunya. Kami ingin toko dibuka secara serempak, sehingga terkesan lebih ramai dan hidup,” ungkapnya.
Sayang, pernyataan Danang ini bertolak belakang dengan pernyataan Lurah Pasar Kranggan, Udiyitno. Dia mengatakan, hingga saat ini, pihak paguyuban belum melayangkan surat resmi terkait perubahan jenis barang dagangan.
“Sampai saat ini, lantai dua masih berstatus untuk berjualan handphone dan barang-barang elektronik,” ungkapnya.
Namun, seperti pernyataannya beberapa waktu lalu, secara pribadi dia tidak mempermasalahkan perubahan itu. Hanya, dia meminta agar hal itu dilakukan secara resmi. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)