regional
Langganan

DEMAM BERDARAH MADIUN : DBD Rengut Nyawa Bocah Madiun, Begini Kata Dinas Kesehatan… - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id Regional  -  Kamis, 21 Januari 2016 - 21:05 WIB

ESPOS.ID - Perawatan pasien DBD di RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, Rabu (20/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Demam berdarah Madiun merengut nyawa bocah yang telanjur sakit parah kala dirawat petugas medis.

Madiunpos.com, MADIUN — Seorang bocah warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur meninggal dunia akibat terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun menyebut pasien telanjur sakit parah sebagai penyebab kematiannya.

Advertisement

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Agung Tri Widodo mengatakan, korban adalah Pinkan Ayu Maya Savan, 10, warga Desa Kedung Maron, Kecamatan Pilangkenceg. "Korban meninggal pada tanggal 14 Januari 2016 karena penyakit demam berdarahnya telah parah dan tidak dapat ditolong secara medis lagi," ujar Agung Tri Widodo kepada wartawan di Madiun, Rabu (20/1/2016).

Menurut dia, secara keseluruhan, jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Madiun selama memasuki tahun 2016 telah mencapai 25 orang. "Dari jumlah tersebut, seorang di antaranya, yakni atas nama anak Pinkan, tercatat meninggal dunia," kata dia.

Para penderita tersebut sudah menjalani perawatan di sejumlah pelayanan kesehatan. Seperti di seluruh puskesmas, RSUD Caruban, RSUD Dolopo, dan bahkan RSUD dr Soedono Madiun sebagai rumah sakit rujukan Provinsi Jawa Timur. Ada juga yang dirawat di rumah sakit Kota Madiun karena faktor kedekatan dengan rumah atau tempat tinggal.

Advertisement

Diprediksi Bertambah Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Madiun diprediksi masih dapat bertambah. Untuk itu, pihaknya meminta kepada masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran penyakit demam berdarah, terlebih saat ini merupakan puncak musim hujan yang masih berlangsung hingga Februari mendatang.

"Masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dan rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 M," tambahnya.

Guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah, Dinas Kesehatan Madiun juga rajin melakukan penyuluhan ke desa-desa dengan melibatkan petugas puskesmas, kader posyandu, dan juru pemantau jentik (jumantik). Penyuluhan telah dilakukan intensif sejak bulan November dan Desember 2015 seiring mulainya musim hujan. Penyuluhan tentang peberatasan sarang nyamuk tersebut masih terus dilakukan hingga musim hujan berakhir.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Advertisement
Rahmat Wibisono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif