regional
Langganan

BLSM : Warga Mampu Penerima BLSM Sulit Diajak Koordinasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Arif Wahyudi Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 23 Juli 2013 - 11:36 WIB

ESPOS.ID - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Penyaluran BLSM

JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto
Penyaluran BLSM

Harian Jogja.com, KULONPROGO - Upaya Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk menyelesaikan kisruh pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di wilayahnya melalui tim lobi belum berjalan efisien.

Advertisement

Tim lobi yang beranggotakan camat dan pemerintah desa (Pemdes) kesulitan dalam upaya melobi kaum berada yang dapat jatah BLSM agar bersedia mengembalikan Kartu Pelindung Sosial (KPS) kepada tim itu.

Hal itu seperti terjadi di Desa Bumirejo Lendah. Pemerintah Desa Bumirejo menyatakan kewalahan untuk menjalankan peran sebagai tim lobi. Dari KPS sebanyak 799 ada sebanyak 153 penerima yang merupakan keluarga berkategori mampu secara ekonomi.

"Kami sudah menyebar undangan sebanyak 153. Itu mengacu pada keseluruhan warga mampu yang dapat jatah BLSM. Tapi mereka [warga mampu] hingga saat ini menyatakan enggan datang ke balai desa untuk menerima sosialisasi tim lobi," ujar Kepala Desa Bumirejo, Klimun kepada Harian Jogja, Selasa (23/7/2013).

Advertisement

Rencananya, lanjut Klimun, Pemdes akan mengundang warga mampu penerima BLSM untuk datang ke balai desa menerima sosialisasi, Rabu (24/7/2013) ini. Hanya saja, respons negatif sudah mereka tunjukkan. Warga yang sudah terlanjur menerima KPS itu tidak menunjukkan sikap bakal memenuhi undangan.

"Kami cuma tinggal berharap mereka masih punya kesadaran. Kami sudah berusaha, tapi mereka tidak merespons positif. Tidak mungkin kami memaksa, itu hak mereka," tandas Klimun.

Di Desa Ngentakrejo, sosialisasi sudah dilakukan pekan lalu. Kades Ngentakrejo, Suprana mengatakan ada beberapa warganya yang bersedia mengembalikan KPS. Tapi dia enggan menyebut jumlah pastinya.

Advertisement

"Yang penting ada sedikit kesadaran warga mampu untuk mengembalikan KPS-nya, meski jumlahnya masih sedikit," papar Suprana.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif