Esposin, SEMARANG — Calon Wali Kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi, baru-baru ini mengkritik layanan transportasi bus BRT Trans Semarang. CEO PSIS Semarang ini menilai ada beberapa armada bus yang kurang terawat.
Bahkan Yoyok menjajal sendiri dengan menaiki bus BRT Trans Semarang dari shelter Akpol Jalan Sultan Agung menuju Balai Kota Semarang. Cara seperti itu untuk mengetahui kondisi armada yang selama ini menjadi andalan warga Kota Semarang.
Promosi Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Lagi untuk Pengguna Setia Super Apps BRImo
“Ada beberapa keluhan, ada juga dari sopir, ada penumpang, dan juga beberapa fasilitasnya. Seperti armada usianya sudah tua, shelter di wilayah pinggiran kurang layak, dan beberapa tempat, baik di shelter maupun di armada, sudah keropos agak rusak,” ucap Yoyok, Jumat (4/10/2024).
Selain menemukan armada bus yang sudah tua, dia juga menemukan beberapa armada bus BRT yang mengeluarkan asap hitam pekat. Sehingga wajar jika masyarakat memberikan julukan cumi-cumi darat terhadap bus BRT Trans Semarang tersebut.
Permasalahan asam hitam yang kemudian menimbulkan polusi Udara, menurut Yoyok harus segera diatasi agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat.
“Tadi saya melihat sendiri, ternyata cumi-cumi darat itu akar permasalahannya usia bus yang sudah tua dan juga perawatan yang kurang maksimal. Solusinya memang kita harus segera melakukan peremajaan,” imbuhnya.
Sepanjang menaiki bus BRT Trans Semarang, Yoyok juga menerima curhatan dari sopir. Dia tak sungkan mengeluhkan terkait kebijakan jam kerja pada putra Sukawi Sutarip tersebut.
“Saya kaget waktu istirahat sopir ternyata hanya 15 menit. Padahal jika sopir kelelahan, bisa membahayakan penumpang di jalan,” terangnya.
Dari temuan-temuan tersebut, Yoyok berharap bisa menjadi masukan positif kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Yoyok menginginkan semua fasilitas-fasilitas yang sering digunakan publik harus selalu prima.