Harianjogja.com, SLEMAN- Gelaran Merapi Night Festival ditargetkan menjadikan Kaliurang sebagai objek wisata dengan agenda kegiatan yang lebih bervariasi. Harapannya, acara ini bisa digelar rutin di tahun-tahun mendatang dengan konsep acara yang lebih matang.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanta dalam kata sambutannya saat pembukaan MNF di Museum Gunung Merapi, Sabtu (22/7/2017).
“Acara ini dirancang agar Kaliurang lebih banyak dikunjungi wisatawan, semoga di tahun mendatang even ini menjadi lebih dikenal dan bisa mendukung,” ujarnya.
Menurutnya, respon publik sangat baik dengan acara yang mengkolaborasikan seni, budaya, musik, dan otomotif ini. Penyelenggaraan kedua kalinya yang berbeda lokasi dari tahun sebelumnya dinyatakan sebaai upaya memperluas acara dengan jangkaun dan akses lebih mudah bagi pengunjung. Targetnya, kegiatan bisa dikenal lebih luas lagi seperi Festival of Light Kaliurang.
Plt Sekda DIY Sulistyo menyampaikan jika MNF bisa digelar ruin di MGM maka konsep acara ini bisa dipatenkan. “Bisa dipatenkan karena ada gedung megah ini dan dikenal sehingga bisa menjadi even yang luar biasa,” katanya.
Ia juga berharap Dinas Pariwisata DIY bersama Pemkab Sleman bisa mengkolaborasikan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan ini. Dengan konsep yang matang dan rutin dilakukan, ia berharap festival ini bisa mengangkat nama Jogja dan berdampak pada peningkatakan kesejahteraan masyarakat.
Adanya even malam hari di Kaliurang dinilai juga bisa mendorong meningkatkan lama tinggal wisatawan khususnya di Sleman. “Semoga kerjasama yang terbangun bisa ditingkatkan di masa akan datang,”ujarnya.
MNF diselenggarakan di halaman MGM dengan menampilan pameran puluhan mobil antik serta penampilang musisi kelas nasional, Sawung Jabo bersama Sirkus Barock. Selain itu, adapula penampilan musisi Jogja seperti Komunitas Jazz Mben Senen, grup musik Everyday dan grup instrumental NOS.
Setidaknya terdapat 40 mobil klasik dan sejumlah motor antik. Masyarakat setempat juga diberikan ruang untuk memanfaatkan acara dengan membuka lapak makanan dan minuman di halaman museum yang terletak di Hargobinangun, Pakem ini.